RIAU24.COM -  Kementerian pertahanan China mengatakan bahwa pasukan garis depan China dan India di perbatasan kedua negara telah mulai "melepaskan diri secara bersamaan" di pantai utara dan selatan danau Pangong Tso. Langkah itu diumumkan pada Rabu oleh juru bicara kementerian pertahanan Wu Qian di Weibo. Beberapa putaran pembicaraan telah diadakan selama beberapa bulan terakhir untuk melepaskan pasukan yang berhadapan di pegunungan yang tidak ramah dalam suhu beku.

Selama beberapa dekade, kedua negara telah memperebutkan wilayah yang sebagian besar tidak berpenghuni, termasuk perang singkat pada tahun 1962. Ketegangan antara dua tetangga bersenjata nuklir itu meningkat pada Mei tahun lalu di wilayah Ladakh India, yang berbatasan dengan Tibet.

Pejabat India mengatakan tentara China melintasi perbatasan di tiga titik berbeda, memasang tenda dan pos penjagaan, serta mengabaikan peringatan lisan untuk pergi. Beberapa tentara India dan China terluka dalam bentrokan lintas batas ketinggian yang melibatkan tinju dan lemparan batu di negara bagian Sikkim.

Pejabat India mengatakan pasukan China dalam beberapa hari melanggar garis demarkasi di wilayah Ladakh, lebih jauh ke barat. India kemudian memindahkan pasukan tambahan ke daerah tersebut. Bulan lalu, pasukan India dan China terlibat dalam "pertempuran kecil".

"Diklarifikasi bahwa ada pertempuran kecil di daerah Naku La di Sikkim Utara pada 20 Januari 2021 dan hal yang sama diselesaikan oleh komandan lokal sesuai protokol yang ditetapkan," kata tentara India dalam sebuah pernyataan pada saat itu.