PTPN V Lepas 1,1 Juta Bibit Sawit Unggul Via Aplikasi Sawit Rakyat Online
"Guna mengatasi kendala-kendala itu, sejak awal 2021 dan untuk pertama kalinya dalam sejarah perusahaan berdiri, kita putuskan melepas bibit unggul yang selama ini hanya dipergunakan di kebun inti dan kebun plasma perusahaan, untuk juga dijual secara online kepada petani swadaya non plasma," urai Jatmiko sambil mengutarakan bahwa dari aplikasi tersebut, petani atau calon petani dapat melihat langsung jenis bibit yang tersedia di masing-masing sentra pembibitan perusahaan.
Saat ini, ia mengatakan terdapat dua varietas bibit unggul siap jual, yakni PPKS 540 serta PPKS Simalungun. Bibit itu tersedia di lima sentra pembibitan PTPN V diantaranya Air Molek, Tandun, Sei Rokan, Lubuk Dalam, dan Tanah Putih. Seluruhnya bersertifikat.
Jatmiko meyakinkan bahwa Aplikasi Sawit Rakyat Online yang dibuat oleh tim IT internal perusahaan dirancang untuk mudah di akses dan dipergunakan oleh petani ataupun calon petani kelapa sawit. Aplikasi tersebut bisa diunduh melalui layanan Google Play Store ataupun laman web resmi perusahaan ptpn5.co.id.
"Untuk daftarnya tidak perlu email (surat elektronik). Cukup nomer telpon. Kita rancang mudah dan sesederhana mungkin dalam penggunaannya. Kalau mau beli bibit, siapapun petaninya harganya sama di seluruh sentra yakni Rp44.000 per bibit siap tanam. Tinggal pilih lokasi kita yang terdekat dengan pembeli," sebut Jatmiko lagi.
Selain kemudahan akses dan harga bibit yang kompetitif serta seragam, dalam aplikasi Sawit Rakyat Online juga menyediakan beragam informasi. Sejumlah fitur yang tersedia memudahkan petani untuk mencari tahu tentang bagaimana budi daya sawit yang baik dan lestari, info profil kebun-kebun plasma perusahaan, hingga ketersediaan fitur tanya jawab yang memberikan kesempatan petani atau calon petani sawit untuk melakukan chat atau percakapan dengan ahli perkebunan dari PTPN V.
"Keberadaan aplikasi ini sejatinya menjadi pelengkap atas berbagai upaya kami dalam menguatkan masyarakat khususnya para petani sawit yang telah dan akan menjalin kerjasama dengan perusahaan, termasuk petani swadaya. Harapannya, kami dapat mendukung program pemerintah meningkatkan kesejahteraan petani melalui peningkatan produktivitas, dimulai dari bibit yang jelas dan berkapasitas," urai Jatmiko.