Cerita Sedih Pak Arifin, Lelaki yang Menunggu Kekasihnya yang Hilang Sejak Tahun 1970-an di Emperan Toko, Begini Akhir Kisahnya...
Sipitdikit menulis, “Pak Gombloh atau Pak Arifin, adalah seorang pria setia yang telah menunggu kekasihnya kembali sejak tahun 1970 di sebuah sudut di Kayu Tangan, Malang, hingga akhir hayatnya. Hampir setiap hari Pak Arifin berada di tempat yang sama di sudut Kayu Tangan ini. Dia duduk di bawah teras sebuah toko dengan niat menunggu kekasihnya datang. Beberapa orang mengatakan bahwa dia telah menunggu dari tahun 1970-an, 1980-an dan 1990-an, mana saja yang benar. ”
“Menurut cerita, lelaki tua itu pada suatu hari berpisah dengan kekasihnya, saat terjadi peristiwa politik di Malang. Pasangan ini berjanji untuk bertemu lagi, di tempat yang sama di mana mereka saling berjanji untuk bertemu setelah kota menjadi aman. Dan pak Arifin menepati janjinya untuk menunggu kekasihnya di tempat yang mereka janjikan untuk bertemu. Namun sayang, kekasihnya tak kunjung datang. Tidak ada yang tahu apa alasannya. "
“Dia tidak tahu keberadaan kekasihnya, apakah dia masih hidup atau sudah mati. Namun, kesetiaan Pak Arifin itulah yang menuntun jejaknya dari rumahnya di Ngantang ke kawasan Kayu Tangan. Dia percaya bahwa suatu hari, kekasihnya akan datang. "
Sayangnya, suatu hari kakek yang tak diketahui tanggal lahir dan rumahnya tersebut ditemukan terkulai lemas di trotoar, dengan memar di kelopak matanya yang menandakan bahwa dia telah dipukul oleh sesuatu. Dia dibawa ke Rumah Sakit Saiful Anwar di mana dia meninggal karena kondisinya, yang tampaknya ia adalah korban kecelakaan tabrak lari.
“Kesetiaan Pak Arifin akan selalu diingat oleh orang-orang yang mengenalnya, baik yang pernah bertemu langsung maupun yang tersentuh hanya dengan mendengarnya.”