Perkosaan Jadi Teknik Penyiksaan China Terhadap Warga Uighur
RIAU24.COM - Warga Uighur yang pernah ditahan di kamp tahanan di Xinjiang, China, mengatakan pernah dianiaya secara seksual dan diperkosa ketika diintrogasi oleh pihak berwenang.
Dilansir dalam Voaindonesia, Tursunay Ziyawudun (korban) menyaksikan apa yang disebutnya sebagai penganiayaan seksual paling barbar dan tidak manusiawi terhadap dirinya dan sesama penghuni tahanan lain.
“Saya dipukuli, bagian intim saya disetrum dengan tongkat bermuatan listrik dan saya diperkosa beramai-ramai”, ungkap Ziyawudun pada VOA.
Pria-pria tersebut selalu mengenakan masker walaupun saat itu pandemi belum melanda.
Mereka memakai setelan resmi, namun bukan seragam polisi.
Mereka kadang datang ke sel-sel lewat tengah malam untuk memilih perempuan yang mereka inginkan dan membawanya melewati lorong menuju ke sebuah kamar gelap, yang tidak ada kamera pengawas.