Dianggap Tidak Bisa Komit, Mantan Sekjen Demokrat Marzuki Alie Kritik Kepemimpinan SBY dan AHY
RIAU24.COM - Mantan Sekjen Partai Demokrat Marzuki Alie melontarkan sejumlah kritik tajam terhadap kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono dan Susilo Bambang Yudhoyono.
Belakangan ini namanya kembali berseliweran di berbagai media daring atau televisi. Marzuki dituding terlibat jadi bagian dari kelompok yang ingin menggulingkan putra sulung Presiden ke-6 RI SBY, AHY dari kursi ketua umum Partai Demokrat.
Marzuki pun tak gentar. Ia menantang AHY dan tokoh-tokoh petinggi Demokrat lain untuk membuktikan tuduhan persekongkolan politik dengan Kepala Staf Presiden Moeldoko terkait isu mengudeta Demokrat. Bahkan, Marzuki menantang SBY untuk turun tangan membuktikan tuduhan orang-orang ring-1 lingkaran AHY itu.
Dilansir dalam detik.com, berikut 6 Kritik Marzuki ke AHY dan SBY :
1. Kader Ikut Pilkada dimintai sorotan
Marzuki menyampaikan soal keluhan sejumlah kader di daerah yang mengaku dimintai sejumlah dana untuk bisa ikut Pilkada. Keluhan ini tidak bisa saya klarifikasi. Tapi memang harusnya kekurangan kader yang akan bertarung di daerah ditambahkan oleh DPP.
2. AHY tak punya pengalaman dan kearifan untuk memimpin parpol
Kata Marzuki Alie, pemimpin partai dipilih karena wawasan, pengalaman, dan kearifannya. Bukan semata karena popularitasnya di survei.
3. SBY mengingkari komitmen menjadikan Partai Demokrat sebagai partai modern, bukan partai dinasti keluarga.
Padahal di awal pendiriannya, Partai Demokrat diharapkan menjadi partai moderen yang dimiliki publik. Menjadi partai yang tidak berdasarkan kemauan seseorang tapi sistem.
4. Rekrutmen calon kepala daerah hanya andalkan hasil survei dan rekomendasi elit.
Akibatnya kader kecewa dan marah karena mereka tak ikut diperhitungkan.
5. Pendidikan dan pelatihan kepemimpinan kader tak berjalan
Akibatnya di partai itu seolah tak ada tokoh yang bisa memimpin. Di masanya, Marzuki mengaku membuat Pelatihan Kader dan Kepemimpinan Partai.
6. AHY tak memperlihatkan karakter negarawan karena tak mau berkomunikai dengan para senior.
Padahal menurutnya menyapa para senior itu adalah salah satu indikasi sikap kenegarawanan.
Marzuki juga meminta agar semua kader partai berlambang bintang mercy itu untuk membaca secara utuh kritiknya.