Menu

Berbeda Dengan Moeldoko, Gatot Tolak Tawaran Gulingkan AHY Diapresiasi Demokrat

Muhammad Iqbal 8 Mar 2021, 13:14
Mantan Panglima TNI, Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo
Mantan Panglima TNI, Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo

"Saya terima kasih (digadang-gadang jadi ketua umum), tetapi moral etika saya tidak bisa menerima itu," ujar Gatot dalam video yang diunggah di akun Instagramnya.

Herzaky menilai, minat orang-orang mengambil alih Demokrat tak terlepas dari meningkatnya tren elektabilitas serta capaian partainya di Pilkada 2020. Dia juga mengklaim apresiasi masyarakat terus mengalir untuk Demokrat.

"Partai Demokrat memang bagaikan buah ranum yang menarik perhatian para pihak yang ingin menempuh jalan pintas dalam meraih kekuasaan politik," ucapnya.

Hanya saja, Herzaky menyayangkan ada pihak yang memaksakan Kongres Luar Biasa tak sesuai aturan dan tidak dihadiri pemilik suara sah. Ia menilai mereka telah menempuh cara-cara tak terpuji, tak bermartabat, dan tak beretika dengan melakukan gerakan pengambilalihan kepemimpinan Partai Demokrat.

Herzaky menyebut segelintir kader dan mantan kader yang menjadi aktor KLB itu sebagai garong politik. Dia pun menyindir Kepala Staf Presiden Moeldoko yang mengamini apa yang dilakukan para kader dan eks kader itu dengan menerima tawaran menjadi 'ketua umum abal-abal'.

"Sosok seorang pejabat negara yang seharusnya memiliki moral compass yang tinggi, ternyata menunjukkan perilaku sebaliknya. Tentunya ini membuat kita kaget dan khawatir, ternyata memiliki jabatan dan pangkat tinggi tidak berarti memiliki jiwa kesatria dan moralitas tinggi," jelasnya.

Halaman: 123Lihat Semua