Moeldoko tak Pernah Nongol Lagi di Hadapan Publik, Penggagas KLB Demokrat Sebut Begini Kondisinya
RIAU24.COM - Kepala KSP Moeldoko tak pernah nongol lagi di publik sejak beberapa hari belakangan ini. Atau tepatnya setelah yang bersangkutan ditetapkan menjadi Ketua Umum versi Kongres Luar Biasa (KLB) terhadap Partai Demokrat, yang digelar di Deli Serdang, Sumatera Utara (Sumut) beberapa waktu lalu.
Tak ayal, hal itu menjadi tanda tanya dan 'misteri' bagi sejumlah kalangan. Buntutnya, keberadaan Moeldoko pun jadi bahan perbincangan.
Salah satu pihak yang mempertanyakan keberadaannya, adalah Deputi Balitbang DPP Partai Demokrat, Syahrial Nasution. Ia kemudian membandingkan antara Moeldoko dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai Ketum Demokrat. Menurutnya, AHY tetap berani tampil di garis terdepan, tak seperti Moeldoko yang terkesan menghilang begitu saja.
"Di manakah Moeldoko? Hiruk pikuk tentang kudeta terhadap Partai Demokrat lebih dari 1 bulan terakhir terus menghiasi ruang publik. Keterlibatan orang luar, yaitu KSP Moeldoko jadi biang kerok penyebab. Namun, di mana dia sekarang?" dalam cuitan yang dibagikan kepada wartawan, Jumat 12 Maret 2021.
"Pasca KLB abal-abal memilih Moeldoko sebagai ketum di Sibolangit, Deli Serdang (5/3/2021) suaranya nyaris tak lagi terdengar. Publik hanya bisa melihat dan mendengar para punggawa KLB abal-abal memekakkan suasana. Di tengah resesi ekonomi dan pandemi COVID-19," ujarnya lagi, dilansir detik.
"Sekali lagi, di manakah Moeldoko? Yang sudah ikut menyibukkan pegawai KSP, Menko Polkam Mafud Md, Menkumham Yasonna Laoly, Polri, Gubernur Sumut, menangkis tudingan terkait KLB abal-abalnya. Pendeknya, sikap saling curiga telah mewarnai jagat publik dan demokrasi di republik ini," sebut Syahrial.
Terkait hal itu, penggagas KLB Demokrat Hencky Luntungan punya jawaban sendiri. Menurutnya, Moeldoko ada kesibukan melayani rakyat.
"Pak Moeldoko itu kan pejabat negara, tulis saja, dia tidak hanya mengurusi Partai Demokrat. Tapi dia sebagai pejabat negara adalah jadi pelayan masyarakat. Sebagai Kepala Staf Presiden, dia melayani rakyat dulu," ujarnya.
Menurutnya, rumah tangga Partai Demokrat versi KLB Deli Serdang saat ini diurus para kader Demokrat. Sebab, menurut Hencky, sejak awal Moeldoko dipilih oleh peserta dalam KLB Deli Serdang.
"Urusan partai Demokrat biarlah teman-teman yang mainkan karena bukan dia kan yang minta, kita kan yang minta ke dia," ujarnya lagi. ***