Besok, Gubri Luncurkan IRI Riau untuk Program Perlindungan Hutan
Dalam peluncuran IRI Riau juga akan digelar panel diskusi dengan menampilkan tiga pemateri masing-masing Prof. Bambang Hero dengan materi diskusi Deforestasi Riau, Prof. Rizaldi Boer mengangkat tema Perubahan Iklim dan Datuk Seri Al Azhar tentang Masyarakat Adat.
IRI Indonesia berharap dengan meluncurkan program IRI Chapter Riau bisa mendorong pemuka agama, LSM dan juga pemerintah bisa menghentikan kerusakan hutan alam di Riau, memulihkan dan mengembalikan fungsi hutan sebagai habitat satwa, serta memelihara keanekaragaman hayati yang rusak.
"Upaya menjadikan pemuka agama sebagai orang yang diteladani oleh umatnya yang harus mampu memberikan pemahaman yang baik dan benar tentang lingkungan dan pelestarian hutan. Pemuka Agama kedepannya harus tampil sebagai fasilitator dalam meminimalisir segala konflik hutan dengan masyarakat adat. Selain itu para pemuka agama juga harus bisa menciptakan kegiatan bersama yang melibatkan umat beragama dalam rangka meningkatkan persatuan dan kesatuan diantara para pemeluk agama yang mendorong pelestarian lingkungan dan hutan," ujar Prof Din Syamsuddin Ketua Dewan Penasehat IRI Indonesia.
IRI dalam press rilisnya juga menjelaskan, hutan tropis adalah paru-paru dunia yang kian hari kondisinya semakin memprihatinkan akibat maraknya pembalakan liar, pembakaran hutan, eksploitasi sumber energi yang berlebihan, hingga praktik membuang sampah sembarangan. Semuanya itu merupakan bagian dari pemicu kerusakan lingkungan.
Menurut IRI, usaha untuk mencegah kerusakan lingkungan sebenarnya sudah banyak dilakukan. Tapi praktiknya, alam seringkali kalah oleh kepentingan manusia. Kondisi kerusakan lingkungan yang terjadi di Indonesia atau dunia sebenarnya bisa dijawab oleh agama.
Karenanya diperlukan peran pemuka agama dalam menjawab permasalahan lingkungan. Selama ini mungkin masih banyak yang berpikir bahwa agama hanya terkait dengan ritual dan ajaran-ajaran tertentu, tidak berisikan ajaran mengenai masalah lingkungan.**(rls)