Pengamat Politik Sebut Kejadian Ini Jadi Tanda Presiden Tiga Periode Sangat Mungkin Terwujud
RIAU24.COM - Wacana presiden 3 periode yang terus menjadi pro dan kontra di tengah elit politik dan publik tidak bisa dianggap biasa. Wacana itu bisa jadi kenyataan jika melihat rangkaian peristiwa yang terjadi belakangan ini.
Menurut Direktur Visi Indonesia, Abdul Hamid, masyarakat dapat berkaca dari aksi Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko membajak Partai Demokrat. Aksi yang sebelumnya diam-diam dan terus disangkal itu ternyata berbuah kenyataan dengan digelarnya perkumpulan yang diklaim sebagai kongres luar biasa di Deliserdang.
"Selain itu, sikap diam Presiden Joko Widodo atas ulah Moeldoko tersebut bukan tidak mungkin akan berulang, sehingga presiden 3 periode jadi kenyataan," kata Hamid, Minggu (21/3), seperti dilansir RMOL.
Apalagi, tambahnya, sikap beberapa loyalis dan lembaga survei yang selama ini lebih kental sebagai buzzer mulai menyuarakan yang sama terkait dorongan agar Jokowi melanjutkan 3 periode. “Akhirnya saya harus mengatakan bahwa upaya gerakan untuk memuluskan Jokowi 3 periode ini bukanlah isapan jempol belaka,” tegasnya.
“Jadi puzzel-puzzel gerakan untuk memuluskan hasrat memperpanjang kekuasaan itu kian nyata, kian terlihat bentuknya,” sambung Abdul Hamid.
Dia mengurai bahwa untuk memuluskan rencana 3 periode dibutuhkan amandemen UUD NRI 1945. Amandemen mengharusnya dukungan dari 2/3 anggota MPR. Artinya mustahil itu berjalan tanpa dukungan Demokrat atau PKS.