Update: Korban Kematian Akibat COVID-19 di Meksiko Ternyata Jauh Lebih Tinggi Dari Angka Resmi
RIAU24.COM - Dalam perkembangan yang suram, pemerintah Meksiko mengatakan pada akhir pekan bahwa jumlah sebenarnya kematian COVID-19 jauh lebih tinggi daripada angka resmi, menawarkan wawasan yang signifikan tentang efek pandemi pada negara Amerika Latin.
Kementerian Kesehatan mengatakan pada Sabtu bahwa 294.287 orang telah meninggal akibat pandemi virus korona di Meksiko hingga 14 Februari, meningkat 60 persen dari jumlah kematian yang tercatat sebelumnya.
Pada hari Senin, 27.538 lebih kematian terdaftar, menjadikan jumlah total kematian terkait COVID-19 menjadi lebih dari 321.000.
Pelacak COVID-19 buatan Universitas Johns Hopkins, yang digunakan Al Jazeera sebagai penghitungan resminya, menunjukkan jumlah korban tewas di Meksiko 201.832 pada hari Selasa. Tetapi jika jumlah pemerintah baru Meksiko pada akhirnya tercermin dalam hitungan Johns Hopkins, itu akan menempatkan Meksiko tepat di atas Brasil (313.866) dalam kematian global, di belakang pemimpin kematian dunia, Amerika Serikat (550.371), dua negara dengan populasi yang jauh lebih besar.
Luis Omar Monarrez Luna, seorang dokter yang secara eksklusif merawat pasien COVID selama lebih dari setahun di sebuah rumah sakit di kota Ciudad Juarez mengatakan angka yang direvisi tidak mengejutkan. “Sejak awal, kami dapat melihat bahwa jumlah [kematian] tidak tercermin dengan benar dalam hitungan resmi,” kata Monarrez kepada Al Jazeera.
"Kami akan melihat pada hari tertentu bahwa 10 orang [secara resmi] dilaporkan meninggal, sementara di rumah sakit saya saja, 15 orang akan meninggal," katanya.