Wabup Bengkalis Jadi Keynote Webinar Dengan Jepang
RIAU24.COM -BENGKALIS - Rabu 31 Maret 2021 Wakil Bupati Bengkalis, dua kali didaulat menjadi keynote speaker Webiner internasional.
Webinar pertama, bertema “Peran Ulama dalam Pembentukan Tamadun Melayu di Selat Melaka” dimulai pukul 09:00 Wib, dengan narasumber dari Melaka dan Bengkalis. Sedangkan webinar kedua bertema, “Aktivitas dan Kolaborasi Masyarakat dalam Konservasi Lingkungan” bersama UBE IECA Jepang, berlangsung pukul 13:00 WIB.
Webinar kedua yang digagas Sentral Muda Bestari, langsung dibuka Bupati Bengkalis, Kasmarni. Dalam sambutannya, Kasmarni menyaikan apresiasinya kepada UBE IECA yang telah lama mendukung berbagai upaya pembangunan lingkungan berkelanjutan di Kabupaten Bengkalis, khususnya dalam peningkatan Capacity Building penyelenggara pemerintahan bidang lingkungan.
“Apresiasi juga kami sampaikan kepada Sentral Muda Bestari (Semesta) sebagai komunitas muda yang menggagas webinar ini. Semoga tetap eksis dan berkontribusi dalam pembangunan Kabupaten Bengkalis hari ini dan ke depannya. Kolaborasi seperti ini sangat kam butuhkan,”ujar Kasmarni.
Tak bisa dipungkiri kata Kasmarni, bahwa saat ini lingkungan memang menjadi isu penting dalam pembangunan global, termasuk di Kabuaten Bengkalis sebagai bagian dari wilayah Indonesia, dimana sumber daya alam menjadi faktor dan sumber utama perekonomian.
“Dalam konteks pembangunan daerah, kita mencoba semaksimal mungkin meram dan menyatukan berbagai persepsi dala rangka tegaknya kemandirian daerah, membangun kekuatan ekonomi yang berpihak kepada masyarakat dengan tetap memperhatikan kelestarian lingkungan,” papar Kasmarni lagi.
Selain menyampaikan visi misi tahun 2021-2026 serta tujuh agenda prioritas Kabupaten Bengkalis, Wabup Bagus Santoso juga menyampaikan sejumlah isu-isu prioritas tentan Lingkungan Hidup. Antara lain tentang abrasu pantai, kebakaran lahan dan hutan (karlahut) juga tentang pengelolaan sampah.
Setidaknya ada lima rah kebijakan pembangunan bidang lingkungan hidup, antara lain, pemantapan perencanaan lingkungan dan system informasi lingkungan hidup. Peningkatan koordinasi pencegahan dan penanggulangan pencemaran/kerusakan lingkungan serta pemulihan kualitas lingkungan (air, udara dan tutupan hutan/lahan).
“Selain itu ada juga, penimgkatan konservasi dan rehabilitasi wilayah dampak bencana, peningkatan partisipasi dan aksi nyata para pihak dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup serta penguatan kapasitas pengelolaan lingkungan hidup, pengawasan dan penegakan hukum hidup secara terpadu,” urai Bagus.
Dalam kesempatan tersebut, Bagus juga menyampaikan tentang 9 program strategis bidang lingkungan hidup. Antara lain, program perencanaan, pengendalian pencemaran/kerusakan lingkungan, pengelolaan keanekaragaman hayati, pengendalia bahan berbahaya, pembinaan dan pengawsan terhadap izin lingkungan, juga program pengakuan keberadaan masyarakat hukum adat dan lainnya.
Selain wabup Bagus Santoso, pebicara lain dalam webinar internasional tersebut, Presiden UBE International Environmental Coorvorative Association Jepang, Mr, Hiroshi Matsuda, UBE Frontier College, Prof Kazunori Ito. Webinar dipandu oleh Taki Kitada.