Kubu Moeldoko Cs Sarankan SBY Buat Partai Baru, Demokrat: Kalau Masih Waras, Seharusnya Malu
RIAU24.COM - Beragam pernyataan terus datang dari kubu Moeldoko cs, pasca penolakan pengesahan hasil Kongres Luar Biasa (KLB) oleh Kemenkumham. Terkait hal itu, Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat Kamhar Lakumani, menilai pernyataan yang datang, semakin aneh.
Salah satunya, ia menyorot pernyataan Jurubicara versi KLB Moeldoko, Muhammad Rahmad. Hal itu setelah yang bersangkutan meminta Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), mendirikan partai baru. Menurutnya, pernyataan itu adalah upaya mencari sensasi semata.
"Gerombolan KLB abal-abal pasca penolakan pengesahan hasil KLB oleh Menkumham terus-menerus membuat sensasi untuk mencari perhatian," ujarnya, Selasa 6 April 2021.
Dilansir romol, Kamhar lebih lanjut menyorot pernyataan Rahmad yang menurutnya memutarbalikkan fakta. Sehingga kubu Moeldoko cs seolah memiliki legal standing dan legitimasi atas Partai Demokrat.
Padahal Kemenkumham telah secara tegas menolak gerakan yang diklaim KLB versi Moeldoko itu.
"Rahmad sama sekali tak punya hak berbicara atas nama atau membawa-bawa Partai Demokrat pasca pengunduran dirinya dari keanggotaan Partai Demokrat sejak 2013 yang lalu. Apalagi pasca penolakan pengesahan hasil KLB abal-abal," tegasnya.
"Jika normal dan waras semestinya malu," imbuh Kamhar.
Menurutnya, pernyataan Rahmad tersebut tak ubahnya wacana picisan yang sebenarnya semakin membuat kubu Moeldoko cs jadi dipermalukan di hadapan publik.
Untuk diketahui, Rahmad sebelumnya mempersilakan SBY untuk membentuk partai baru. Pernyataan itu adalah jawabannya terhadap pernyataan Sekretaris Majelis Tinggi DPP Partai Demokrat Andi Mallarangeng, yang sebelumnya menyarankan kubu Moeldoko membentuk partai baru. ***