Masih Ngaku Sebagai Ketum Demokrat, Jokowi Bisa Saja Abaikan Moeldoko, Pengamat Sebut Sosok Ini Bisa Jadi Sebabnya
RIAU24.COM - Meski sudah dinyatakan ditolak oleh pemerintah, namun Kepala Kantor Staf Presiden (KSP), Moeldoko, masih mengaku dirinya sebagai Ketua Umum Partai Demokrat.
Dalam pengamantan pemerhati politik M Rizal Fadillah, Presiden Jokowi bisa saja nantinya bakal mengabaikan Moeldoko. Menurutnya, bisa saja antara Jokowi dan SBY selaku Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, punya 'deal' tertentu, seperti untuk kepentingan Pilkada atau Pilpres. Dalam hal ini, sosok Walikota Solo Gibran Rakabuming disebutnya bisa menjadi salah satu penyebabnya.
"Tidak tertutup kemungkinan AHY atau SBY memiliki "deal" tertentu dengan Jokowi apakah soal pilpres atau pilkada ke depan, atau kebijakan perundang-undangan tertentu yang telah masuk prolegnas," lontarnya, Rabu 7 April 2021.
"Moeldoko bisa diabaikan untuk kepentingan Jokowi yang lebih besar. Termasuk kepentingan nasib masa depan Gibran (Gibran Rakabumingraka, anak Jokowi)," tambahnya, seperti dilansir rmol.
Namun demikian, Rizal Fadillah menyebutkan, deal Jokowi dengan SBY-AHY dalam konteks Kemenkumham menolak KLB Moeldoko, belum tentu memunculkan pasangan AHY-Gibran.
Hal itu disebabkan Gibran diplot bakal menjadi Gubernur DKI, sementara AHY lebih bermain di tataran capres-cawapres, atau menteri sebagai target antara.