RIAU24.COM -  Bentrokan perbatasan antara wilayah Afar dan Somalia di Ethiopia telah menewaskan sedikitnya 100 orang, kata seorang pejabat regional, dalam kekerasan terbaru menjelang pemilihan nasional pada bulan Juni.

Sekitar 100 warga sipil, banyak dari mereka penggembala, tewas sejak bentrokan meletus pada Jumat dan berlanjut hingga Selasa, Ahmed Humed, wakil komisaris polisi untuk wilayah Afar, mengatakan kepada kantor berita Reuters melalui telepon. Dia menyalahkan kekerasan itu pada serangan oleh pasukan regional Somalia.

Pertumpahan darah di wilayah yang diklaim oleh wilayah Somalia dan Afar menyoroti kesengsaraan keamanan yang dihadapi Perdana Menteri Abiy Ahmed yang melampaui konflik yang sedang berlangsung jauh di utara di Tigray.

Ali Bedel, juru bicara wilayah Somalia, mengatakan 25 orang telah tewas pada hari Jumat dan "sejumlah warga sipil yang tidak diketahui" tewas dalam serangan berikutnya oleh pasukan yang sama pada hari Selasa.

Dilansir dari Reuters, pemerintah tidak dapat memverifikasi secara independen apakah 25 kematian yang diklaim oleh pejabat Somalia itu sebagai tambahan dari 100 kematian atau termasuk dalam angka itu.

Sementara itu, Ahmed Kaloyte dari wilayah Afar, mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa polisi dan milisi khusus Somalia menggerebek daerah yang dikenal sebagai Haruka, "menembaki penduduk setempat secara tidak pandang bulu dan menewaskan lebih dari 30 penggembala sipil Afar" dan melukai sedikitnya 50 lainnya