Myanmar Diprediksi Bakal Seperti Afganistan, Negara yang Penuh Konflik Bersenjata dan Pertumpahan Darah
RIAU24.COM - Menyandang gelar sebagai negara paling gagal di Asia bakal dipikul Myanmar jika kondisi negara tersebut masih seperti saat ini.
Kekacauan dan menghambat pembangunan dan hanya tentara yang bisa memastikan ketertiban dan kemakmuran mengancam pertumbuhan ekonomi Myanmar.
Belum lagi unjuk rasa harian merupakan bentuk sebuah penolakan terhadap kudeta terjadi disana sini.
Warga membakar toko-toko yang berkaitan dengan militer. Pemogokan melumpuhkan dunia usaha. Layanan publik terhenti dikutip dari merdeka.com, Jumat, 23 April 2021.
Tak hanya itu di wilayah-wilayah perbatasan, sekitar 20 kelompok bersenjata yang telah bertarung melawan pemerintah selama puluhan tahun memanfaatkan krisis ini untuk merebut pos militer atau menyita senjata.
Tentara kemudian mengebom mereka, mendorong warga di perbatasan melarikan diri ke negara tetangga.
Lama-lama negara ini akan dipenuhi dengan kekerasan dan penderitaan. Tak ubanya seperti Afganistan.
Meskipun Myanmar belum separah Afghanistan, negara ini segera menuju ke arah itu.
Satu-satunya pihak luar yang dapat mempengaruhi para jenderal kudeta tersebut adalah tetangga dekat Myanmar seperti China, India, dan negara-negara ASEAN.
Tapi masalahnya adalah, semua negara ini telah menjauh.