Demi Mengais Rupiah, Manusia Silver Terancam Penyakit Mematikan
RIAU24.COM - Cat yang dipakai manusia silver biasanya merupakan campuran dari zat sablon. Mereka kadang menggunakan minyak tanah agar warna lebih terang atau minyak goreng jika ingin warna lebih gelap.
Pada umumnya, cat mengandung bahan kimia seperti Vinyl chloride, Plastisol, formaldehida, logam berat seperti timbal, titanium, kromium, hidrokarbon, dan pelarut (tinner).
Penggunaan Vinyl chloride’s dalam waktu singkat bisa mempengaruhi saraf menimbulkan gejala pusing dan sakit kepala, iritasi mata dan saluran napas, iritasi dan alergi pada kulit, bahkan bila terekspos dalam jumlah besar maka akan menimbulkan kerusakan paru dan ginjal.
Serta, efek jangka lama bisa menimbulkan Vinyl chloride’s disease, kerusakan hati, ginjal, otak, cacat pada bayi, abortus, kanker hati, kanker payudara, kanker rongga mulut, dan kanker otak.
Bahkan akan timbul kanker pada efek jangka lama, dan juga kematian.
Jika dipakaikan pada kulit anak dan bayi yang lebih tipis dan rentan kanker, alergi, dan iritasi dibandingkan paparan terhadap kulit dewasa.
Plastisol adalah salah satu tinta sablon yang berbasis minyak dan bisa membuat warna gold atau silver yang baik namun lama kering.
Meski demikian tetap, pemakaiannya juga bisa menimbulkan iritasi pada mata, kulit, dan saluran napas, pusing, lemas, mulai muntah, sampai hilang kesadaran, bahkan timbulnya kanker pada efek jangka lama seperti halnya pada Vinyl Chloride.
Folmaldehida dan thinner yang terhirup bisa menimbulkan pusing, keluarnya air mata, tenggorokan terasa terbakar, hipotermi, koma sampai kematian.
Bahkan bahaya untuk ibu hamil karena bisa merusak sistem saraf janin.
Hidrokarbon yang terdapat dalam cat juga bersifat volatil atau mudah menguap mempengaruhi pernapasan, sensasi euforia dan halusinasi.