WNI di Gaza Sebut Tak Ada Tempat Berlindung Saat Konflik Israel-Palestina Terjadi
RIAU24.COM - Korban semakin bertambah di Gaza dalam bentrokan yang terus meningkat antara kelompok Palestina dan tentara Israel.
Dua warga negara Indonesia, Abdillah Onim dan Husen mengatakan sasaran serangan acak dan warga tak punya tempat berlindung.
Dua WNI yang tinggal di Gaza ini mengatakan mereka tidak berani keluar rumah karena hantaman serangan udara yang dilakukan secara acak, termasuk menyasar rumah penduduk.
Dari banyak korban luka di kota Gaza, menurut Onim, korban dilarikan ke rumah sakit As-Syifa sementara di Gaza utara, korban dibawa ke rumah Indonesia untuk mendapatkan penanganan medis.
Kementerian Kesehatan di Gaza mengatakan setidaknya 26 orang, termasuk anak-anak, meninggal akibat serangan udara Israel.
Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz mengatakan ia telah menyetujui dikerahkannya 5.000 tentara cadangan. Di kota Ashkelon, dua warga Israel meninggal akibat serangan roket di Gaza.
Onim juga mengatakan blokade yang dilakukan Israel menyebabkan kurangnya obat-obatan akibat pandemi Covid-19 dan serangan besar ini.
Sementara Husen, aktivis kemanusiaan dan wartawan di Gaza, mengatakan “serangat sangat masif, sporadis, acak menyasar pemukiman warga dan di Gaza tidak ada fasilitas bungker yang dapat digunakan untuk berlindung. Itu yang menyebabkan banyaknya korban.