Menu

Kata Disbun Riau, Ini Hal yang Menyebabkan Naiknya Harga Sawit di Provinsi Riau

Muhammad Iqbal 19 May 2021, 10:09
Kabid Pengolahan dan Pemasaran Dinas Perkebunan (Disbun) Riau, Defris Hatmaja
Kabid Pengolahan dan Pemasaran Dinas Perkebunan (Disbun) Riau, Defris Hatmaja

RIAU24.COM - Dinas Perkebunan (Disbun) Riau menyebutkan, harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit di Provinsi Riau periode 19-25 Mei 2021 terjadi kenaikan.

Kabid Pengolahan dan Pemasaran Disbun Riau, Defris Hatmaja mengatakan ada beberapa faktor penyebab naiknya harga sawit untuk sepekan mendatang, yakni faktor internal dan eksternal.

"Dari segi faktor internal, naiknya harga TBS periode ini disebabkan oleh terjadinya kenaikkan dan penurunan harga jual CPO dan kernel dari beberapa perusahaan yang menjadi sumber data," kata dia, Selasa, 18 Mei 2021.

Disebutkannnya, untuk harga jual CPO, PT. PTPN V mengalami kenaikkan harga sebesar Rp 367,10/Kg, PT. Asian Agri Group mengalami kenaikkan harga sebesar Rp 345,30/Kg, PT. Citra Riau Sarana mengalami kenaikkan harga sebesar Rp 257,20/Kg dari harga minggu lalu.

Sedangkan untuk harga jual Kernel, PT. Asian Agri Group mengalami kenaikkan harga sebesar Rp. 50,00/Kg, PT. Citra Riau Sarana mengalami penurunan harga sebesar Rp. 2,27/Kg dari harga minggu lalu.

"Sementara dari faktor eksternal, naiknya harga TBS minggu ini karena harga  komoditas minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) berhasil menguat kembali pekan ini meski hanya diperdagangkan selama 3 hari," tambah Defris.

Dia kemudian melanjutkan, harga kontrak CPO pengiriman Juli saat ini berada di level harga RM 4.506/ton atau melesat 1,78% dan berhasil menyentuh level tertinggi barunya dalam 13 tahun terakhir.

Kenaikan harga yang signifikan diakibatkan oleh ekspektasi ketatnya pasokan di negara-negara produsen seperti Indonesia dan Malaysia. Namun baru-baru ini Dewan Minyak Sawit Malaysia (MPOB) melaporkan stok bulan April naik 7,1% dibanding bulan sebelumnya menjadi 1,55 juta ton. Di saat yang sama produksi CPO juga naik 7% dibanding bulan sebelumnya menjadi 1,52 juta ton.

"Ekspor minyak sawit naik 12,6% menjadi 1,34 juta ton di bulan April jika mengacu pada data MPOB. Hal ini berbeda dengan ekspektasi analis yang disurvei Reuters. Stok diperkirakan turun 0,27% menjadi 1,44 juta ton. Produksi naik 8,9% menjadi 1,55 juta ton dan ekspor meningkat 10% menjadi 1,3 juta ton," tandasnya.