Diduga Lakukan Hal Ini Kepada Diego Maradona Sehingga Meninggal Dunia, Tujuh Tenaga Medis Jadi Tersangka
RIAU24.COM - Kematian legenda sepakbola dunia, Diego Maradona ternyata masih menyisakan persoalan hukum. Tujuh tenaga medis yang merawat Maradona ditetapkan sebagai tersangka.
Pada 2 November 2020, Maradona dirawat di rumah sakit di La Plata. Sehari kemudian, Maradona menjalani operasi otak darurat untuk mengobati hematoma subdural. Dia kemudian dipulangkan pada 12 November setelah operasi yang sukses dan diawasi oleh dokter sebagai pasien rawat jalan.
Namun pada 25 November 2020, pada usia 60, Maradona menderita serangan jantung dan meninggal di rumahnya di Dique Luján, Provinsi Buenos Aires, Argentina. Upaya tim medis gagal menyelamatkan nyawa sang legenda.
Keluarga Maradona menuntut keadilan atas meninggalnya El D10S. Mereka menilai tujuh tenaga medis dengan rincian ahli bedah saraf, Leopoldo Luque, psikiater Agustina Cosachov, dan psikolog Carlos Diaz serta empat perawat lalai menjalankan tugas.
Pencetak gol 'Tangan Tuhan' itu diduga menerima perawatan medis yang tidak memadai dan dibiarkan menderita sebelum meninggal.
Melansir ESPN, pihak kejaksaan meminta ketujuh tersangka tidak meninggalkan Argentina dan bersaksi di pengadilan pada 31 Mei mendatang.