Harkitnas 2021, Bupati Inhil Jadi Pembicara Dialog Nasional Perkelapaan
RIAU24.COM - INHIL- Bupati Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), HM Wardan didaulat menjadi salah satu pembicara dalam dialog nasional tentang perkelapaan yang ditaja oleh Perpustakaan Nasional Republik Indonesia bertepatan dengan peringatan Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) Tahun 2021, Kamis (20/5/2021) di Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta.
Dalam Dialog Nasional yang dapat diikuti secara virtual oleh para peserta itu, Bupati Kabupaten Inhil, HM Wardan dipercaya sebagai pembicara bersama Direktur International Coconut Community (ICC), Ir Jelfina C. Alouw, MSc PhD, Wakil Bupati Tanjung Jabung Barat, Hairan SH dan Sahabat Kelapa Indonesia, Ardi Simpala, STP MSc.
Jalannya dialog nasional yang mengusung tema "Membangun Literasi Kelapa: Memulihkan Perkelapaan Indonesia pada Momentum Hari Kebangkitan Nasional" ini dipandu langsung oleh Kepala Perpustakaan Nasional RI, Drs M Syarif Bando, MM.
zxc1
Bupati Indragiri Hilir, HM Wardan mengungkapkan rasa terima kasihnya atas kepercayaan yang diberikan untuk menjadi pembicara di acara itu. Melalui kesempatan itu, dikatakan Bupati, Dirinya dapat memperkenalkan potensi perkelapaan Kabupaten Indragiri Hilir serta menjadikan dialog nasional sebagai sarana pengembangan literasi perkelapaan.
Di samping itu, Bupati juga mengapresiasi kerjasama yang terjalin antara Pemerintah Kabupaten Inhil dan Perpustakaan Nasional selama ini. Dengan kerjasama itu, dikatakan Bupati, Kabupaten Indragiri Hilir memperoleh bangunan perpustakaan 6 lantai dari Perpustakaan Nasional.
zxc2
"Di lantai 3 perpustakaan itu nantinya akan difokuskan untuk literatur khusus tentang perkelapaan. Semoga dengan pengembangan literasi ini dapat mendorong masyarakat untuk lebih giat membaca," ujar Bupati.
Dalam dialog nasional kala itu, Bupati Indragiri Hilir, HM Wardan memaparkan sejumlah hal yang berkenaan dengan perkelapaan Indragiri Hilir, mulai dari sejarah hingga hilirisasi kelapa oleh industri.
Sejumlah masalah tak jarang ditemukan oleh para petani kelapa di Kabupaten Inhil, diantaranya kondisi kebun kelapa tua, produktifitas rendah, serangan hama dan fluktuasi harga.
Guna mengatasi permasalahan itu, sederet upaya untuk mempertahankan keberadaan kelapa di Kabupaten Inhil juga telah ditempuh, misalnya melalui upaya penanggulangan, peremajaan kebun, perbaikan trio tata air, penelitian bibit unggul, perbaikan aspek hilir dan penanganan hama terpadu.
Lebih lanjut, Bupati mengemukakan, selain masalah dan solusi, pada kelapa Indragiri Hilir juga terdapat inovasi dan diversifikasi produk turunan dengan hilirisasi melalui sektor industri pengolahan kelapa.
Bupati menyimpulkan, setidaknya terdapat 5 langkah utama yang perlu diperhatikan dalam upaya menyelamatkan kelapa Indonesia, yakni kemampuan petani, penanganan cepat, membangun literasi kelapa, penguatan kerjasama dan diversifikasi produk.(Adv/Diskominfops Inhil)