Menu

Kisah Pergi Ke Mekah Dengan Kapal Dan Tantangan Lain Untuk Naik Haji Pada Zaman Bahela

Muhammad Iqbal 3 Jun 2021, 10:44
Foto : Kompas.com
Foto : Kompas.com

Monopoli tersebut disetujui oleh pemerintah Hindia Belanda melalui penerbitan izin, sehingga banyak jemaah yang dirugikan. Dalam konteks penipuan, praktik ini kerap menjerumuskan jemaah haji ke dalam perbudakan.

Lainnya, terkait pemberian gelar haji palsu kepada jemaah haji yang bahkan belum sampai ke Mekkah. Begitu banyak bentuk penyimpangan dalam pengelolaan haji saat itu. Bahkan, banyak jemaah haji yang diperas hartanya sehingga tidak bisa melanjutkan ibadah haji di Mekkah. Uang jemaah seringkali hanya cukup untuk jalan-jalan ke Singapura. Korban penipuan tersebut disebut sebagai "Haji Singapura."

Selain pemerasan, agen pemberangkatan haji swasta juga terlibat dalam banyak penipuan. Salah satu kebobrokan yang paling disoroti oleh pemerintah kolonial adalah agen perjalanan haji Herklots dan Firma Alsegoff.

Pendirian biro perjalanan haji, Herklots, dirintis oleh YGM Herklots. Ia adalah seorang Indo-Eropa yang lahir di Jawa. Herklots menjalankan bisnisnya dengan menyewa kapal pemadam kebakaran. Karir Herklots dimulai ketika ia berangkat ke Jeddah pada 27 Februari 1893.

Seperti yang kita bahas dalam artikel tentang Haji Zaman Belanda, saat itu dia pergi ke Jeddah atas nama Knowles & Co Firm di Batavia. Dalam menjalankan bisnisnya yang licik, ia dibantu oleh saudaranya, WH Herklots. Sesampainya di Jeddah, Herklots bersaudara mendirikan biro haji sendiri. Setelah mendapat izin dari pemerintah setempat, legalitas yang sudah dikantongi semakin membuka jalan bagi saudara-saudara Herklots untuk meraup untung melalui ritual suci haji.

Caranya adalah dengan meminta jemaah uang tambahan di luar biaya yang ditetapkan. Kenakalan Herklots menyebabkan banyak orang kehilangan uang. Herklots juga terlibat dalam perbudakan dan kejahatan lainnya.

Halaman: 34Lihat Semua