Apakah Vaksin Bisa Melindungi Kita Dari Varian Delta Yang Mengacaukan Indonesia Sekarang? Ini Penjelasannya
RIAU24.COM - Ketua Dewan Pertimbangan Pengurus Besar (PB) Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Prof Zubairi Djoerban menjelaskan teka-teki dari varian Covid-19 B1617.2 asal India atau dikenal dengan Delta.
Dia menyebut, orang yang terpapar varian Covid-19 Delta memiliki gejala yang mirip flu biasa, lebih menular, hingga menginfeksi lebih banyak anak-anak.
Melalui cuitan di Twitter pribadinya @ProfesorZubairi, Rabu (16/6) menjelaskan apakah vaksin yang ada melindungi kita Varian Delta atau tidak.
Dalam catatan Prof Zubairi Djoerban, varian ini paling banyak ditemukan di Jakarta dan Jawa Tengah. Bahkan mencapai 104 kasus.
Ada bukti studi yang menunjukkan jika gejala varian ini beda dengan varian jadul, seperti demam, batuk, dan kehilangan penciuman. Varian Delta atau yang baru gejalanya lebih banyak sakit kepala, tenggorokan dan pilek, seperi terkena flu berat.
Varian Delta lebih menular karena varian ini memiliki mutasi yang membantunya menyebar sekaligus menghindari sistem imunitas secara parsial.
Analisis di The Lancet menunjukkan bahwa risiko masuk rumah sakit dua kali lipat pada mereka yang memiliki varian Delta dibandingkan dengan Alpha (Inggris). Risiko juga meningkat pada mereka yang memiliki komorbid.
Jadi, apakah vaksin melindungi kita dari Varian Delta ini?
Menurut Prof Zubairi Djoerban, kabar baiknya adalah iya.
Studi di Inggris terhadap belasan ribu orang yang terinfeksi Delta mengungkap itu. Pfizer-BioNTech memberikan 96 persen perlindungan, sementara AstraZaneca memberikan 92 persen.