Selain Pernah Jadi Pendukung Jokowi, Ketua BEM Leon Jawab Tudingan Dede Budhyarto
RIAU24.COM - Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI), Leon Alvinda Putra menjadi viral belakangan ini. Apalagi pihaknya menyebut Presiden Joko Widodo sebagai King of Lip Service.
Ternyata, Leon yang mengkritik orang nomor satu di Indonesia itu merupakan Jokowi pada Pilpres 2014 lalu. Hal ini terungkap saat ia diwawancarai oleh Karni Ilyas dalam channel akun Youtube Karni Ilyas Club.
Dilansir dari Rmol.id, awalnya, Karni Ilyas menanyakan pendapat Leon terkait tudingan dirinya merupakan binaan mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, usai Komisaris PT Pelni Dede Budhyarto melalui akun Twitternya mengunggah tangkapan layar status Facebook Leon di tahun 2013.
Saat itu Leon dalam statusnya merasa senang bisa ke Istana Negara dan bertemu dengan Almarhum Ani Yudhoyono.
Pada tahun itu, Leon masih kelas 2 SMP dan berumur 15 tahun mengikuti lomba karya tulis dan penyuluhan tentang sanitasi yang diadakan oleh Kementrian Pekerjaan Umum.
"Saya menang di tingkat Provinsi. Dan saya diundang sebagai duta sanitasi Jawa Tengah, saat itu siswa-siswa yang jadi duta sanitasi dikukuhkan di Istana Negara," jelas Leon.
Dia pun mengaku bangga, di umurnya yang masih 15 tahun bisa menginjak istana negara dan dikukuhkan oleh ibu negara pada saat itu almarhum Ani Yudhoyono, sehingga ia menulis status di Facebook.
"Tapi diplintir saya ini antek Cikeas (kediaman pribadi SBY-red)," ucapnya Leon.
Kemudian, Leon menyampaikan banyak serangan doxing, jejak-jejak digital Leon diungkap lalu diplintir pasca unggahan Jokowi King of Lip Service. Setelah membeberkan apa yang dialami, Karni Ilyas kemudian mengkonfirmasi soal Leon mendukung Presiden Joko Widodo pada Pilpres 2014 yang lalu.
"Iya itu ketika 2014, ketika Pilpres saya justru mendukung Jokowi," kata Leon menjawab Karni Ilyas.
"Jejak digital itu gak dikeluarin," tanya Karni lagi kepada Leon. "Tidak," ucap Leon.