Meninggal Dunia Akibat Terpapar Covid-19, Berikut Profil Rachmawati Soekarnoputri
RIAU24.COM - Kabar duka hari ini, politikus Rachmawati Soekarnoputri meninggal dunia karena Covid-19.
Putri Presiden pertama RI tersebut mengembuskan napas terakhir pada usia 70 tahun.
Hal itu disampaikan langsung oleh Ketua Harian DPP Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad.
"Iya, betul meninggal dunia. Meninggal dunia karena Covid-19," kata Dasco, Sabtu (3/7).
Dikutip dari Perpustakaan Nasional, Rachmawati memiliki nama lengkap Diah Pramana Rachmawati Soekarno.
Rachmawati adalah putri Proklamator Sukarno yang menikah dengan Fatmawati. Rachmawati lahir di Jakarta pada 27 September 1950.
Ketika Fatmawati meninggalkan Istana sebagai protes atas pernikahan Presiden Sukarno dengan Hartini, Rachmawati masih berusia 3 tahun pada 1953.
Selanjutnya, Rachma pun diasuh oleh ibu angkat bernama Ibu Hadi, seorang perempuan asal Surakarta, Jawa Tengah.
Ibu 2 putra yang sempat bercita-cita menjadi dokter ini semasa kecilnya banyak menekuni hal-hal berbau seni dan olahraga.
Ketika duduk di bangku SD dan SMP, ia belajar menari Jawa, Sunda, dan Sumatera. Rachma kecil juga pernah menekuni olahraga anggar, renang, dan bulu tangkis.
Rachmawati menjalani masa pendidikan mulai dari tingkat dasar hingga menengah di Jakarta.
Mantan istri dari aktor Dicky Suprapto ini sempat mengenyam bangku kuliah di Fakultas Hukum Universitas Indonesia pada 1969, namun tidak selesai.
Untuk kehidupan pribadinya, Rachmawati sempat menikah sebanyak 3 kali. Pertama dengan Dokter Martomo Pariatman Marzuki (1969), kemudian Dicky Suprapto (1975), dan terakhir dengan Benny Sumarno (1995).
Namun ketiganya berujung dengan perceraian. Dari pernikahan keduanya, Rachma dikaruniai dua orang putra bernama Muhammad Marhaendra Putra dan Muhammad Mahardhika Putra.
Pada April 2015, Rachmawati dilantik menjadi Wakil Ketua Umum Bidang Ideologi Partai Gerindra oleh Sekretaris Jenderal Partai Gerindra ketika itu, Ahmad Muzani.
Jabatan itu masih ia emban hingga saat ini dan tertera di Struktur Organisasi Partai yang dipimpin Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto itu.
Selain menjadi politisi di Partai Gerindra, Racha juga aktif sebagai Ketua Gerakan Pemuda Marhaen (GPM), pendiri Yayasan Bung Karno yang kini bernama Universitas Bung Karno, dan Ketua Yayasan Pendidikan Soekarno.
Ia merupakan anak Bapak Proklamator yang banyak mengabdikan diri di bidang pendidikan, karena mimpinya untuk melestarikan ide sang Ayah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dalam kerangka "Nation and Character Building", yakni pembangunan karakter dan jiwa bangsa.