Hitobashira: Praktik Mengubur Manusia Hidup-hidup untuk Tumbal Fondasi Bangunan Agar Kokoh dan Stabil
zxc2
Saat Kastil Maruoka sedang dibangun, temboknya selalu runtuh meskipun sudah diperbaiki berkali-kali. Lalu mereka memutuskan bahwa seseorang harus dikorbankan dan dijadikan hitobashira untuk meningkatkan stabilitas kastil.
Saat Kastil Maruoka sedang dibangun, temboknya selalu runtuh meskipun sudah diperbaiki berkali-kali. Lalu mereka memutuskan bahwa seseorang harus dikorbankan dan dijadikan hitobashira untuk meningkatkan stabilitas kastil.
Seorang wanita miskin bermata satu bernama Oshizu dipilih untuk menjadi hitobashira. Sebagai hadiah atas pengorbanannya, dia dijanjikan bahwa putranya akan dijadikan samurai.
Namun belum sempat janji itu ditepati, penguasa kastil pindah ke provinsi lain sehingga hingga saat itu, janji itu tak pernah terpenuhi.
Setiap tahun setelahnya, setiap kali hujan deras melanda, parit-parit di sekitarnya meluap dan membanjiri kastil. Orang-orang percaya bahwa itu adalah balas dendam Oshizu yang marah karena janji untuk putranya tak ditepati. Mereka yakin yang membanjiri kastil adalah air mata kesedihan Oshizu.