Menu

Fenomena Warga Indonesia yang Berebut Oksigen dan Meninggal Sendirian di Rumah Usai Terinfeksi COVID-19, Jadi Perhatian Media Asing

Devi 12 Jul 2021, 15:42
Foto : Aljazeera
Foto : Aljazeera

Bahkan rumah sakit besar pun bergulat dengan kekurangan atau keterlambatan dalam menerima oksigen. Pekan ini, sedikitnya 33 pasien dengan infeksi virus corona berat meninggal di rumah sakit di Kota Jogjakarta, Pulau Jawa, saat rumah sakit tersebut untuk sementara kehabisan oksigen. Seorang juru bicara di Rumah Sakit Umum Dr Sardjito mengatakan kepada media bahwa ada penundaan dari pemasok.

Dr Siti Nadia Tarmizi dari Kementerian Kesehatan RI mengatakan telah memperbaiki masalah logistik dalam pengangkutan oksigen. “Apa yang terjadi di Jogjakarta… karena jumlah pasien, stok mereka sangat cepat habis dan pengiriman berikutnya baru keesokan paginya. Mereka memiliki oksigen terbatas ... waktu kurang di sana,” katanya.

“Kami mempercepat pendistribusian. Sebelumnya dua atau tiga hari, sekarang kami meminta [mereka] untuk siap mengirim dalam siklus 12 hingga 24 jam.”

Menteri kesehatan telah menginstruksikan produsen oksigen untuk mengarahkan upaya mereka ke arah penyediaan oksigen medis daripada industri. “Kami sedang berupaya mengatur situasi oksigen, sebenarnya dari industri gas nasional kami, kapasitasnya masih ada,” kata Dr Nadia kepada Al Jazeera.

Dr Nadia mengatakan prioritasnya adalah menyediakan oksigen untuk rumah sakit dan fasilitas kesehatan masyarakat. Dia mengatakan tidak ada kekurangan oksigen. “Saya tidak berpikir itu telah terjadi. Saat ini kami tidak melihat masalah itu untuk fasilitas kesehatan, jumlahnya sedikit tetapi kami berusaha untuk mengisi stok mereka, ”katanya.

Kasus mungkin meningkat menjadi 50.000 atau 70.000 per hari. Kebutuhan [oksigen] terpenuhi tetapi belum pada tingkat yang aman.”

Halaman: 345Lihat Semua