Keselamatan Para Ibu Hamil dan Anak-anak Semakin Mengkhawatirkan, Saat Varian Delta COVID-19 Semakin Menggila di Indonesia
“Di RSUI sendiri, jumlah kunjungan rawat inap dan rawat jalan mengalami peningkatan. Jumlah pasien anak rawat jalan di poliklinik COVID-19 setidaknya dua kali lipat dalam beberapa minggu terakhir dan kami melihat pasien dengan gejala yang lebih parah dari sebelumnya, ”kata Dr Cynthia.
Dia menambahkan, gejala virus corona pada anak-anak tampak berbeda dengan orang dewasa. Anak-anak dengan virus corona, kata dia, tidak hanya menunjukkan keluhan pernapasan seperti batuk, pilek, atau sesak napas, tetapi juga dapat mencakup keluhan gastrointestinal seperti muntah atau diare, atau ruam pada tubuh.
Dari lebih dari 2,3 juta kasus yang dilaporkan di Indonesia, lebih dari 200.000 melibatkan anak di bawah 18 tahun dengan 30 persen di antaranya melibatkan bayi yang lahir selama pandemi. Hingga saat ini, lebih dari 600 anak di seluruh Indonesia telah meninggal karena COVID-19. “Kami ingin menangis. Anak siapa yang sekarat? anak-anak Indonesia. Anak cucu kita, untuk apa kita hidup jika bukan untuk anak cucu kita?” Dr Aman Pulungan, kepala IDAI mengatakan pada hari Senin.
Akhir Juni lalu, IDAI mengeluarkan rekomendasi resmi terkait vaksin COVID-19 untuk anak-anak dan remaja, yang merekomendasikan pemerintah mempercepat program vaksinasi untuk anak-anak.
Saat ini, pemerintah Indonesia telah menyetujui vaksinasi untuk anak-anak dan remaja dari usia 12-17, sementara keputusan tentang pemberian vaksinasi COVID-19 untuk anak-anak berusia tiga hingga 11 tahun masih menunggu hasil studi klinis lebih lanjut. “Pemberian vaksinasi COVID-19 untuk anak-anak harus disambut baik,” kata Dr Cynthia.
“Kami berharap tidak ada lagi keragu-raguan, terutama dari orang tua untuk memberikan vaksin kepada anaknya. Dengan rekomendasi vaksin ini, diharapkan cakupan imunisasi vaksin COVID-19 akan terus meningkat sehingga dapat menurunkan angka infeksi, kesakitan dan kematian COVID-19 pada anak-anak di seluruh nusantara.”