Catat! Ini Beda Gejala Covid-19 pada Orang yang Sudah Divaksinasi dan yang Belum
RIAU24.COM - Anda membutuhkan vaksin Covid-19 supaya tubuh lebih terlindungi dari virus corona. Meski demikian, bukan berarti vaksin membuat tubuh Anda kebal dari Covid-19. Penting bagi Anda untuk tetap mewaspadai gejala virus corona yang muncul, terlebih varian baru Covid-19.
Sebuah penelitian di Inggris menerbitkan data tentang gejala terbaru Covid-19.
Penelitian itu didapat dalam studi Zoe Covid Symptom, dimana orang yang terinfeksi melaporkan gejalanya melalui aplikasi. Menurut temuan, gejala Covid-19 ternyata telah berubah. Ini mungkin karena varian delta, yang sekarang menyumbang 99 persen infeksi di Inggris per 12 Juli 2021.
Melansir DW, secara umum, gejala Covid-19 berbeda antara orang yang sudah divaksinasi dan tidak divaksinasi.
Situs web tersebut menyatakan mereka yang telah divaksinasi melaporkan gejala yang lebih sedikit dalam periode waktu yang lebih singkat. Hal ini menunjukkan bahwa orang yang telah divaksinasi cenderung tidak mengalami sakit parah dan pulih lebih cepat.
Gejala Covid untuk orang yang sudah disuntik vaksin yakni sakit kepala, pilek, bersin, sakit tenggorokan dan kehilangan indera penciuman. Paling banyak dilaporkan adalah pilek.
Sementara itu, pada orang yang tidak divaksinasi, gejalanya sedikit berbeda. Ada beberapa gejala yang tetap sama, ketika virus pertama kali muncul sekitar 1,5 tahun yang lalu.
Gejala diurutkan dari yang paling umum adalah sakit kepala, sakit tenggorokan, pilek, demam, dan batuk terus- menerus. Kehilangan penciuman turun ke urutan kesembilan dalam daftar, dan sesak napas turun lebih jauh di tempat ke-30. Fluktuasi ini mungkin menunjukkan bahwa gejala yang diketahui sebelumnya berubah seiring dengan berkembangnya varian virus.
Ahli virologi Jerman Christian Drosten membahas hasil penelitian dengan Tim Spector, ahli epidemiologi dan pemimpin penelitian ZOE. Dia percaya bahwa ada poin penting yang terlewatkan dalam pembahasan gejala yang diungkapkan di media.
"Gambaran gejala secara umum telah berubah. Orang yang lebih tua semakin banyak divaksinasi, dan sekarang dalam penelitian, ada peningkatan pada orang yang lebih muda yang terinfeksi." ujarnya.
Pada orang yang lebih muda, gejalanya lebih mirip dengan infeksi umum seperti flu, dengan sakit kepala, sakit tenggorokan, dan sedikit demam. Sementara gejala batuk terus-menerus yang khas pada pasien yang lebih tua terlihat lebih sedikit, kata Drosten.