Kedatangan Mahasiswa UMRI, Usaha Rumah Tempe Pak Haji Diberi Pemahaman Perencanaan Anggaran
RIAU24.COM - Memulai sebuah bisnis membutuhkan modal yang tidak sedikit. Pemilik usaha tentu harus melakukan perencanaan anggaran agar usaha yang ia kelola nantinya berjalan lancar.
Setiap pemilik usaha disarankan menyusun anggaran dengan baik untuk menjaga keuangan usaha yang mereka jalankan.
zxc1
Seperti usaha industri Rumah Tempe Pak Haji yang didirikan oleh Bapak H. Kosasih di Jalan Kuantan VII No. 4 AB Pekanbaru, Riau.
Usaha ini sudah dilakoni Pak Kosasih sejak 1965. Namun, beliau sudah mewarisi usaha ini kepada sang anak, Bapak Totok Kuswanto.
Saat ditanyai soal kendala, Pak Totok mengaku tak ada yang begitu membuatnya kewalahan hingga PPKM dimulai.
Pak Totok menceritakan bagaimana permintaan pasar menurun drastis, sementara biaya hidup keluarganya bergantung penuh pada usaha tempe ini.
Soal pemasaran, usaha tempe Pak Totok masih dijalankan secara manual. Beliau hanya memasarkan tempe produksinya ke pasar-pasar tradisional.
Belum pernah beralih ke pemasaran digital, usaha tempe Pak Totok tentu membutuhkan tenaga lebih sebab harus diantar sendiri ke pasar-pasar.
Meskipun dalam prakteknya Pak Totok selalu mengutamakan prinsip kualitas bukan kuantitas, beliau mengaku kewalahan jika penjualan menurun.
Bukan tanpa alasan, Pak Totok masih harus menggaji karyawannya setiap bulan meski di tengah jatuh bangun usahanya.
“Rebutlah kuantitas yang banyak dengan kualitas yang baik. Di sini kami bukan yang terbaik, tapi kami selalu berusaha untuk menjadi yang terbaik, dengan belajar dan inovasi,” ujar Pak Totok.
Meski usaha tempe Pak Totok masih jauh dari kata modern, namun SDM yang dimilikinya terbilang memadai, terbukti dari kualitas produk yang mereka hasilkan sehingga unggul di pasaran.
Walaupun masih menggunakan mesin operasional konvensional, Pak Totok berhasil memproduksi puluhan kilo kacang kedelai untuk diproses menjadi tempe.
Selain itu, Tempe Pak Haji sudah berupaya untuk mengoptimalkan promosi melalui jaringan pasar yang dibangun, ditambah dengan menjalin kerjasama dengan distributor yang cocok dengan segmentasi pasar.
Strategi lain yang diupayakan adalah dengan melakukan pengembangan pasar ke wilayah baru yang belum terjangkau serta menjaga dan mempertahankan kualitas produk.
Kedatangan tim Mahasiswa Program Studi Manajemen ke Industri Rumah Tempe Pak Haji adalah guna memberi pemahaman terkait cara menghadapi kendala-kendala yang dihadapi pelaku usaha, serta menjelaskan apa manfaat yang didapat jika pelaku usaha membuat perencanaan anggaran.
Selain itu, tim berusaha membantu industri Rumah Tempe Pak Haji dalam melakukan perhitungan anggaran menggunakan metode variabel costing.
Di saat pandemi ini, teknik pemasaran Industri Tempe Pak Haji dinilai kurang efektif. Ada baiknya pelaku usaha mengadopsi teknologi untuk memudahkan pekerjaan mereka.
Tim beranggotakan lima orang; Annisa Latifah, Emi Kristina Br.H, Ismi Pratiwi, Maslah Hakikih Hasibuan, dan Nahla Alqibtiah Ramah dibawah bimbingan Dosen Pengampu Mata Kuliah Anggaran Perusahaan; Intan Diane Binangkit, M.Si.
Jika membutuhkan tempe, silahkan menghubungi Rumah Tempe Pak Haji di Nomor 0852-1621-9545. Mari turut membantu dan mendukung industri rumahan di masa PPKM ini. Bersama kita pasti bisa!
Penulis: Annisa Latifah & tim
Editor: Amerita Syahrial