Ular yang Paling Besar di Bumi Bukan Annaconda Ataupun Piton, Melainkan Ular Raksasa Ini yang Hidup di Zaman Purba
RIAU24.COM - Reptil raksasa ini sangat menakutkan, memiliki panjang 48 kaki atau sekitar 14 meter yang melata di hutan hujan 60 juta tahun yang lalu telah dihidupkan kembali oleh Museum Smithsonian.
Reptil berbobot 1,13 ton itu dibangkitkan kembali untuk menjawab rasa penasaran orang-orang tentang bagaimana binatang itu bisa berkembang sedemikian besarnya.
Para ilmuwan dari Museum Smithsonian merekonstruksi ular raksasa itu, untuk mengetahui bagaimanakah kehidupan di bumi setelah dinosaurus lenyap 'ditelan' zaman.
"Titanoboa adalah predator terbesar di darat setelah kepunahan dinosaurus, setidaknya 10 juta tahun, atau mungkin lebih lama," jelas ahli Paleontologis, Dr. Jonathan Bloch seperti dilansir dari Dailymail.co.uk.
Fosil Titanoboa ditemukan oleh tim ilmuwan internasional di kawasan tambang batu bara di wilayah tropis Cerrejon, Kolombia. Sebelumnya, tak pernah ditemukan fosil hewan bertulang belakang yang hidup 65-55 juta tahun silam di Amerika Selatan.
Pada jaman dinosaurus, Titanoboa adalah ular terbesar dalam sejarah dunia. Bahkan jauh lebih besar ukurannya dibandingkan anaconda, yang selama ini dianggap sebagai ular terbesar di dunia.
Selama zaman Paleocene, Titanoba mucul bersama dengan kura-kura dan buaya prasejarah. Reptil raksasa ini adalah makhluk paling berkuasa di muka bumi kala itu.