Alami Perubahan Ritme Detak Jantung, Wanita Asal Selandia Baru Tewas setelah Divaksin dengan Merk Ini
RIAU24.COM - Kementerian Kesehatan Selandia Baru melaporkan kematian pertama terkait vaksin COVID-19 Pfizer setelah seorang wanita menderita efek samping yang menyebabkan peradangan otot, Senin (30/8).
"Ini adalah kasus pertama di Selandia Baru di mana kematian pada hari-hari setelah vaksinasi dikaitkan dengan vaksin Pfizer COVID-19," kata Kemenkes dalam sebuah pernyataan.
Kematian itu dikaitkan dengan miokarditis. Miokarditis adalah peradangan pada otot jantung yang membatasi kemampuan organ untuk memompa darah dan menyebabkan perubahan ritme detak jantung.
Pfizer mengatakan bahwa mereka menyadari ada kemungkinan menderita miokarditis setelah vaksinasi, tetapi efek samping seperti itu sangat jarang terjadi.
"Pfizer menanggapi kejadian buruk yang berpotensi terkait dengan vaksin kami dengan sangat serius. Kami memantau dengan cermat semua peristiwa semacam itu dan mengumpulkan informasi yang relevan untuk dibagikan dengan otoritas pengatur di seluruh dunia," kata Pfizer kepada Reuters.