Vaksinasi Covid-19 Terus Digesa, Sekolah Tatap Muka di Pekanbaru Berpedoman Pada Kebijakan Kementerian Pendidikan
RIAU24.COM - Seorang pria yang berprofesi sebagai ojek online (Ojol) tengah menggerutu kepada temannya. Pria bernama Dedi itu mengeluh soal belum dimulainya belajar tatap muka di Kota Pekanbaru, Provinsi Riau.
"Sampai kapan menunggu sekolah dibuka? Ini PPKM Level 4 di Pekanbaru sampai 6 September. Seharusnya kalau sekolah dengan protokol kesehatan yang ketat sudah bisa dimulai sekolah tatap mukanya," sebut Dedi, Selasa (31 Agustus 2021).
Bagi Dedi, anaknya yang sekolah di salah satu SD Negeri di Pekanbaru butuh kembali untuk sekolah tatap muka. "Kalau online melulu anak kita enggak bisa diawasi 100 persen menggunakannya untuk belajar. Karena dia bisa melihat apa saja di handphone atau leptop. Jadi mudah enggak fokus," sebut Dedi.
Keluhan itu juga sudah sering didengar Ketua Badan Khusus Honorer(BKH) PGRI Riau, Eko Wibowo atau Ekowi. "Semenjak pemberitahuan pembatasan kegiatan masyarakat level 4 yang diambil pemerintah Pekanbaru bertujuan membatasi kegiatan masyarakat. Termasuk belajar tatap muka di sekolah," ujar Ekowi.
Namun dirinya menyadari untuk belajar tatap muka sekolah harus benar-benar siap. Maka itu dirinya mendorong pemerintah untuk mempercepat ketersedian vaksinasi dan berharap kepada masyarakat khususnya para tenaga pengajar. "Dan selalu mematuhi prokes. Jangan sampai kendor. Semoga aktivitas dunia pendidikan kembali normal seperti biasa yaitu proses belajar mengajar dengan tatap muka. Supaya pendidikan karekter anak bangsa semakin berakhlak mulia," ujar Ekowi yang juga Wakil Ketua PGRI Riau.
Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru (Kadisdik) Ismardi Ilyas menyampaikan ada rencana belajar tatap muka secara terbatas di sekolah bergulir saat PPKM level 4 berakhir. "Kita akan ajukan ke pak Walikota untuk belajar tatap muka setelah PPKM level 4 berakhir," sebut Ismardi Ilyas, Senin (30 Agustus 2021).
Dirinya mengatakan sekolah negeri baik SD maupun SMP di Kota Pekanbaru belum menggelar simulasi belajar tatap muka. Mereka bakal melakukan evaluasi terlebih dahulu perihal kesiapan.
Ismardi menyebut pihaknya mau melihat kesiapan sekolah menggelar belajar tatap muka. Meski sejumlah sekolah sudah mempersiapkan diri melengkapi fasilitas mendukung protokol kesehatan.
Dirinya meyakinkan bahwa hanya sekolah yang siap nantinya bisa menggelar belajar tatap muka. Sekolah yang belum siap nantinya untuk sementara menggelar belajar dari rumah.
Di tempat terpisah Walikota Pekanbaru Firdaus menyebut belajar tatap muka bisa dilaksanakan sesuai kebijakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).
"Untuk belajar tatap muka tetap dengan prokes (protokol kesehatan) dan mempedomani apa yang menjadi kebijakan Kementerian Pendidikan," sebut Walikota Pekanbaru, Firdaus, Selasa (31 Agustus 2021).
Dirinya menyebut mengacu pada kebijakan terbaru dari Kemendikbud belajar tatap muka cuma boleh diajukan di wilayah yang masuk zona kuning dan hijau sebaran wabah Covid-19.
"Kalau saya baca kebijakan yang terbaru, hampir sama dengan yang kita lakukan di 2020 lalu. 2 jam satu hari dengan 50 persen anak, dua kali dalam seminggu. Jadi sama persis dengan yang kita terapkan di tahun 2020 lalu," sebut Walikota Pekanbaru, Firdaus.
Diakui Walikota, belajar dalam jaringan (daring) yang diterapkan telah menimbulkan kejenuhan tidak hanya bagi peserta didik, tapi juga orangtua/wali murid. Maka itu dirinya meminta para orangtua dan siswa berharap. Dan tentunya minta selalu menerapkan protokol kesehatan (Prokes) dan menerapkan 5 M. Yaitu memakai masker, mencuci tangan, menjauhi kerumunan, menjaga jarak, dan mengurangi mobilisasi.
Walikota menyebut bahwa pemerintah kota berupaya menggesa vaksinasi bagi masyarakat. Sebab masih ratusan ribu masyarakat belum mendapat suntikan vaksin. Dengan dukungan dari seluruh elemen masyarakat, Kota Pekanbaru diharapkan bisa kembali zona hijau dan semua aktivitas berjalan normal lagi.