PBB : 14 Juta Warga Afghanistan Akan Menghadapi Krisis Pangan yang Mengerikan Dalam Beberapa Bulan Mendatang
Ini bukan hanya sebuah keluarga tetapi lebih dari 4-5 juta keluarga di Afghanistan.
Makanan langka, ketersediaan air buruk dan aturan baru oleh Taliban membuat segalanya menjadi sulit. Selama tiga bulan terakhir, tidak ada bantuan kemanusiaan yang bisa masuk ke negara itu karena penutupan jalur darat. Bulan Juli, Agustus, dan September sangat penting karena ini adalah bulan-bulan ketika pemerintah Afghanistan biasa menyimpan persediaan penting untuk musim dingin yang akan datang. Dalam dua bulan ke depan, musim dingin akan turun, dan karena penutupan jalur darat, penebaran tidak mungkin dilakukan.
Sebuah laporan dari Program Pangan Dunia yang dikeluarkan awal bulan ini mencerminkan situasi buruk di negara yang dilanda perang dan memperingatkan bahwa lebih dari 14 juta orang di negara itu akan menghadapi krisis pangan yang parah dalam beberapa bulan mendatang.
Dengan kekeringan besar yang melanda Afghanistan tahun ini, segalanya menjadi mengerikan. Sesuai perkiraan, lebih dari 40% tanaman hilang dan lebih dari sepertiga ternak hancur karena kekeringan. Sebagian besar cadangan disimpan di gudang pemerintah serta rumah-rumah umum telah disita oleh Taliban untuk digunakan dan ternak yang ada disembelih pada tingkat yang mengkhawatirkan untuk memberi makan tentara Taliban.
Meskipun tidak ada kemungkinan pembukaan jalur darat dalam waktu dekat, organisasi seperti Bank Dunia dan IMF juga telah menghentikan pencairan hibah mereka untuk mengantisipasi situasi politik yang rapuh. Pemerintahan Taliban di Afghanistan sama sekali tidak mengkhawatirkan hal ini dan krisis kelaparan yang parah akan segera terjadi.
Sesuai laporan Klasifikasi Fase Ketahanan Pangan Terpadu (IPC), diperkirakan empat provinsi (Daykundi, Faryab, Badakhshan, dan Ghor) sudah mengalami krisis parah & mungkin menghadapi kelaparan skala besar karena kekurangan pangan. Banyaknya pengungsi internal (IDP) membuat keadaan semakin sulit karena jumlah orang-orang tersebut hampir mencapai sekitar satu juta.