Tanpa Ampun, Wanita Ini Memukuli Putranya yang Berusia 18 Bulan Hingga Mengeluarkan Darah dan Merekamnya di Ponsel
RIAU24.COM - Media sosial terkejut setelah video mengerikan yang menunjukkan seorang wanita tanpa ampun memukul bayi laki-lakinya yang berusia 18 bulan hingga meronta-ronta. Tak butuh wakut lama, video itu pun menjadi viral.
Dalam video yang menyebabkan kemarahan, wanita itu terlihat memukul dan meninju anak itu berulang kali, hingga ia mengeluarkan darah dari hidung dan mulut. Video lain menunjukkan punggung anaknya yang memiliki bercak merah akibat pemukulan brutal.
Tak hanya itu, ia juga biasa merekam video semua pemukulannya di ponselnya.
Dilansir dari India Today, wanita berusia 22 tahun dalam video tersebut diidentifikasi sebagai Thulasi.
Vadivazhagan, penduduk Vallipuram, Tamil Nadu telah menikah dengan Thulasi lima tahun lalu dan mereka tinggal di desa Mottur Tamil Nadu bersama dua anak mereka. Pasangan itu terlibat pertengkaran setelah Thulasi diketahui berhubungan dengan pria lain melalui telepon. Karena pertengkaran terus-menerus atas masalah ini, Vadivazhagan meninggalkan Thulasi bersama orang tuanya di Andhra Pradesh.
Insiden itu terjadi pada bulan Februari 2021, tetapi baru terungkap baru-baru ini ketika kerabatnya melihat klip di ponselnya dan memberi tahu suaminya. Dia kemudian membawa anak-anak kembali bersamanya.
Sementara itu, polisi mendaftarkan kasus tersebut setelah mendapat aduan dari suami wanita tersebut.
Sebuah kasus telah diajukan terhadapnya berdasarkan Bagian 323 (secara sukarela menyebabkan luka), 355 (penyerangan atau kekuatan kriminal dengan maksud untuk mencemarkan nama baik seseorang) dari KUHP India yang dibaca dengan Bagian 75 (melecehkan anak) dari Undang-Undang Keadilan Remaja.
Setelah penangkapannya, Thulasi dibawa ke Gingee dan dibawa untuk konsultasi psikiatri.
Polisi mengatakan wanita itu sebelumnya juga telah memukul putranya dengan cara yang sama. Namun, kakek anak itu, Gopalakrishnan, mengklaim bahwa keluarga tidak mengetahui penganiayaan tersebut.
Investigasi lebih lanjut sedang berlangsung.