Tahukah Anda, Inilah Hotel Milik Keluarga Cendana yang Terkenal Angker di Bali, Tak Terurus dan Pembangunannya Dibiarkan Mangkrak
RIAU24.COM - Sampai saat ini, Bali masih menjadi kota wisata paling terkenal di Indonesia. Tidak hanya untuk kalangan lokal, turis mancanegara pun tidak terhitung lagi banyaknya menjadikan Bali sebagai tempat tujuan indah liburan mereka. Namun, tahukah Anda, di balik tradisi yang masih terjaga hingga kini, Bali punya sejumlah tempat yang diyakini angker oleh sejumlah orang.
Kamu yang pernah berkunjung ke Bedugul terutama ke objek wisata Danau Bratan, pasti bakal tidak asing lagi dengan pemandangan The Ghost Palace Hotel. Ya, tempat itu menurut banyak orang termasuk masyarakat sekitar, adalah salah satu hotel paling angker yang ada di Bali. Konon banyak ditemukan sejumlah hal-hal ganjil di hotel yang terbengkalai puluhan tahun ini. Isu-isu sadis yang ada di situ juga makin menambah kesan horor The Ghost Palace Hotel.
Berikut adalah fakta-fakta tentang The Ghost Palace Hotel yang bakal membuatmu merinding.
- Hotel Berhantu ini Milik Tommy Soeharto
“Bedugul Taman Rekreasi Hotel & Resorts” atau disebut juga “P.I. Bedugul Taman Hotel Restoran” merupakan nama sesungguhnya dari The Palace Hotel yang lebih dikenal saat ini. Hotel ini sendiri merupakan bisnis dari anak presiden kedua Indonesia, yakni Tommy Soeharto. Namun dalam perjalanannya hak miliknya pun sudah berganti tangan.
Letnan Jendral TNI Sudjana adalah pihak yang membeli hotel ini dari keluarga Cendana. Sayangnya nih setelah dibeli tak lama kemudian hotel tersebut dijual kepada Purnayasa salah satu warga setempat. Tidak diketahui secara pasti alasan utama kenapa hotel ini berpindah-pindah pemilik. Namun, hal tersebut diduga karena satu dan lain hal.
- Dihentikan Pembangunannya Karena Sejumlah Hal
Jika dilihat dan diamati dengan seksama, hotel ini merupakan konstruksi yang cantik dengan bangunan luas bernilai seni agung. Akan tetapi pada prosesnya hotel ini mengalami sejumlah kendala sehingga pembangunannya pun dihentikan. Kini, hotel itu pun mangkrak alias dibiarkan begitu saja tanpa ada proses renovasi atau semacamnya.
Ada beberapa faktor yang mengakibatkan hal tersebut terjadi. Faktor terkuat masih seputaran krisis ekonomi yang terjadi pada pelengseran Soeharto pada tahun 1997-1998 silam. Selain itu ada faktor lain yang banyak beredar di masyarakat apabila bangunan hotel ini kurang sesuai dengan unsur Balidan yang ada di Bali.
- Banyak Cerita Horor Tentang Hotel Ini
Banyak sekali cerita horor yang disematkan untuk The Ghost Palace Hotel. Mulai dari yang benar sampai rekaan dengan bumbu-bumbu drama agar kian menarik dan mencekam. Cerita paling populer yang beredar di masyarakat setempat adalah jika dulunya banyak pekerja yang tewas secara misterius.
Selain itu warga sekitar hotel juga mengungkapkan apabila sering melihat penampakan sesosok wanita cantik berjalan menuju resort. Tidak hanya sebatas itu banyak pemuda di daerah tersebut yang sering digoda sosok wanita cantik dengan rambut sepundak.
- Makin Tenar Setelah Masuk TV dan Diliput Bule
The Ghost Palace Hotel kini ikut masuk dalam daftar tujuan destinasi wisata para pelancong. Bagi mereka yang menyukai suasana berbau mistis, gedung-gedung tua, serta semak rimbun, tempat ini memang memiliki nilai jual yang mampu mengobati rasa penasaran. Selain itu ada patung ular yang meliuk seakan menjadi daya pikat bernilai horor tersendiri bagi pengunjung.
Ketenaran The Ghost Palace hotel ini sendiri tidak lepas karena pernah masuk dalam acara berbau mistis di salah satu televisi swasta Indonesia. Di mana ternyata memang ada keganjilan di sana. Tidak sampai di situ, seorang bule bernama Jacob yang nyasar ke hotel ini dan merekamnya pun ikut berandil besar. Lewat tayangan yang dia unggah pada Desember 2015 tersebut akhirnya banyak yang penasaran untuk berkunjung.
Sebenarnya kalau benar-benar dibenahi, tempat ini bakal jadi salah satu hotel yang ada di Bali. Sayangnya, upaya tersebut tak pernah dilakukan. Bisa dimaklumi sih, selain butuh dana yang besar, hotel ini juga sangat angker sehingga si pemiliknya pun tak mau ambil risiko.