Petani Jagung Ditangkap Polisi Setelah Tulis Poster Minta Bantu Jokowi, Gus Nadir: Berlebihan, Padahal Tidak Mengancam Keselamatan Presiden
RIAU24.COM - Polisi menangkap warga yang minta bantuan Presiden Joko Widodo lewat poster, saat kunjungan kerja ke makam Bung Karno di Blitar, Jawa Timur.
Menanggapi kejadian ini Kyai NU, Nadirsyah Hosen atau Gus Nadir menyayangkan sikap polisi yang menangkap peternak itu, padahal aksi ini bentuk penyampaian keluhan dengan sopan.
“Ini tindakan yg berlebihan. Warga mengangkat poster yg isinya minta bantuan ke Pak Jokowi. Isinya sopan. Tidak mengancam keselamatan Presiden,” ujar Gus Nadir di akun media sosialnya, Rabu (8/9).
Menurut tokoh NU itu, warga yang menyampaikan protes lewat poster tersebut tidak membahayakan Presiden Jokowi, namun kenapa ditangkap.
“Tidak mengganggu ketertiban umum. Gak perlu dirampas posternya & orangnya ditangkap. Harus ada briefing dari Kapolri kpd anak buahnya,” tulis Gus Nadir.
Sebelumnya, dalam kunjungannya ke Blitar Jawa Timur, Presiden Jokowi menyempatkan ziarah ke makam Bung Karno.
Saat Jokowi keluar dari komplek makam proklamaor itu, seorang peternak yang menanti Jokowi membentangkan poster keluhan untuk memerhatikan nasib kehidupan petani jagung.
Melihat aksi peternak itu, polisi langsung merebut poster itu dan meremas-remas poster. Peternak yang membentangkan poster itu juga diamankan polisi dan diangkut ke Mako Polres Blitar Kota.