Mereka diberi makan dua jenis air - satu hanya air biasa dengan gula, dan yang lainnya adalah air manis dengan sentuhan bahan kimia yang mewakili bau - mirip dengan serangga. Bahan kimia yang dimaksud termasuk satu yang diproduksi oleh lebah madu di Eropa, yang lain diproduksi oleh semut Argentina, dan asam format yang dibuat oleh beberapa semut formika dan berpotensi membahayakan burung dan mamalia. 

Asam format dapat menyebabkan rasa sakit pada kulit unggas yang terpapar dan juga dapat menyebabkan iritasi pada mata. Eksperimen menunjukkan apa yang para peneliti tidak pernah pikirkan akan terjadi - burung-burung lebih suka air gula biasa tanpa aroma yang mewakili bahaya. 

Hasil dari penelitian ini dipublikasikan dalam jurnal Behavioral Ecology and Sociobiology. Meskipun tujuan utama dari kemampuan ini adalah untuk menghindari bahaya saat mencari makanan, ia memiliki tujuan lain. 

Indera penciuman burung kolibri membantu mereka mendeteksi mayat yang membusuk, yang mungkin menunjukkan potensi bahaya. Indera penciuman burung kolibri didasarkan pada mantra penghindaran. 

Sementara mereka menggunakan penglihatan mereka yang sangat baik untuk menemukan bunga dengan nektar, mereka menggunakan indra penciuman mereka untuk menghindari bahan kimia tertentu yang mungkin menempel pada bunga . Ini sangat penting karena kolibri tidak dapat mendeteksi semut kecil yang dapat membahayakan mereka.