RIAU24.COM -  Kekerasan terburuk kembali terjadi antara militer dengan penentang pemerintahaan Myanmar, Sabtu, 11 September 2021.

Sedikitnya 20 orang dinyatakan tewas dalam pertempuran tersebut dikutip dari Al Jazeera.

Semua bermula ketika masyarakat dan para aktivis berunjuk rasa meminta dunia internasional agar segera bertindak.

Demonstran meminta agar PBB dan ASEAN sama-sama mengakui jika Pemerintah Persatuan Nasional (NUG) adalah perwakilan pemerintahaan yang sah, bukan dari kalangan militer yang saat ini menguasai Myanmar.

NUG dibentuk untuk melawan pengambilalihan militer atas pemerintahaan Myanmar.

Aksi ini lalu mendapatkan tindakan tegas dari militer Myanmar.

Militer menggunakan artileri berat demi membubarkan demonstran.

Kebanyakan dari mereka yang tewas adalah anak dibawah umur.