Unik, Pedagang Soto Ayam Ini Jual Makanannya Seharga Uang Parkir, Yuk Cobain
RIAU24.COM - Ada hal yang unik dari sebuah warung makan di Kota Kediri. Bagaimana tidak, makanan yang dijualnya seharga uang parkir, yakni Rp 2 ribu. Kuliner yang dijual adalah nasi dan semangkuk soto ayam.
Dilansir dari Detik.com, adalah Firman Agus Dwianto (30) pemilik warung soto ayam di Kelurahan Lirboyo, Kecamatan Mojoroto Kota Kediri yang mematok harga Rp 2 ribu. Warung soto ini, sudah buka sejak 1 bulan lalu.
Meski murah meriah, porsi nasi yang disajikan ke pelanggan lumayan banyak, termasuk irisan daging ayamnya. Selain itu, kuah segar soto juga menggugah selera.
Ide usaha itu muncul setelah pria lulusan S1 Teknik Sipil ini mengalami susahnya memperoleh pendapatan di masa pandemi COVID-19. Adanya pembatasan sosial yang diberlakukan membuat omzet usaha angkringannya turun hingga 70 persen.
"Ini sosial, selain membantu warga kurang beruntung, hampir 1 tahun ini saya tidak bekerja selepas keluar sebagai suplier bahan makanan pasien rumah sakit," ujarnya, Sabtu 18 September 2021.
Di tengah kesulitan ekonomi itu, pria 30 tahun tersebut justru tergerak hatinya membantu sesama. Dia berharap, apa yang dirasakan tidak terjadi pada warga-warga lain yang kurang mampu.
Untuk itu Firman memutuskan beralih berdagang soto ayam dengan harga Rp 2 ribu. Meski dengan harga murah, namun soto ayam yang dijual tetap menggunakan bahan baku yang bagus serta sehat.
Bagi Firman, usaha soto ini didirikan bukan untuk mencari keuntungan semata. Namun ada misi sosial yang diusung. Yakni membantu memenuhi kebutuhan gizi warga, serta meringankan beban pengeluaran di masa pandemi.
"Sengaja kita jual dengan harga murah, agar warga kurang mampu dan terdampak pandemi dapat menikmati makanan bergizi dengan harga terjangkau," ucapnya.
Dalam proses masaknya, Firman dibantu sang ibu. Dia memasak sejak subuh hingga selesai menjelang berangkat jualan. Kendati harga Rp 2 ribu, soto racikan ibunya tidak kalah lezatnya dengan harga normal di warung warung soto Kediri yang berkisar Rp 5 ribu- Rp 10 ribu.
"Kalau bumbu yang racik ibu. Saya hanya masak tusukan telur puyuh, sate usus, gorengan dan krupuk. Soto bikinan ibu, lebih condong ke soto rumahan. Kuahnya agak bening. Tapi rasa bumbunya ndak beda dengan soto lainnya," terang Firman.
Selama satu bulan berjualan, soto dagangannya selalu habis tak bersisa. Dan biasanya dia membuka jualannya mulai pukul 07.00 WIB hingga 15.00 WIB. Selain menjual soto ayam, Firman juga menjual lauk, seperti sate usus, sate telur puyuh yang dijual Rp 2 ribu/tusuk, dengan aneka gorengan
Khusus pada hari Jumat, dia sedekahkan nasi soto ayam dagangannya kepada siapa pun yang merasa membutuhkan. "Khusus hari Jumat gratis bagi siapapun. Karena Jumat berkah," kata dia lagi.