RIAU24.COM - Melihat sesama jerapah berkelahi adalah sesuatu yang langka, tapi sekali mereka melakukannya, salah satu dari mereka bisa-bisa terbunuh. 

Perkelahian jerapah biasanya berawal dari perkawainan hingga perebutan wilayah. Jerapah menggunakan leher panjang mereka untuk menuntaskan lawannya. Jika target terkena, lawan bisa terluka parah hingga terbunuh.
zxc1
Jerapah tak menyepelekan pertarungan. Bagi mereka, perkelahian adalah hal serius, itulah mengapa mereka jarang sekali bertarung kecuali sangat mendesak dan tak punya pilihan.

Untuk mempersiapkan pertarungan mendadak, jerapah biasanya akan berlatih dengan teman sekelompoknya, sehingga mereka akan selalu siap jika lawan cari masalah.

Sebuah studi mengungkapkan bahwa jerapah sangat profesional. Mereka tak akan bertarung dengan lawan yang lebih muda, atau pun lemah. Artinya, mereka hanya akan mau bertarung dengan lawan yang sepadan. Pertarungan di antara mereka dinilai sangat terhormat.
zxc2
Jessica Granweiler, seorang mahasiswa master di University of Manchester di Inggris, dan rekan-rekannya mengikuti dengan cermat perilaku sosial jerapah di Cagar Sungai Mogalakwena di Afrika Selatan selama setengah tahun antara 2016 dan 2017.

Mereka merekam pertandingan persahabatan, kemudian menganalisis siapa yang bertarung dan bagaimana mereka berkelahi.

Beberapa jerapah ada yang kidal, namun preferensi dari kedua belah pihak selalu dihormati. Dan tak ada peneliti yang mengidentifikasi kecurangan di antara mereka.

Pertandingan sparring paling umum di antara jerapah muda yang sedang naik daun. Mereka selalu memilih lawan yang sepadan dengan ukuran mereka sendiri, seperti manusia dalam pertarungan profesional yang dicocokkan berdasarkan kelas beratnya.