Menu

Punya Utang Nyaris Rp 400 Ribu Triliun, Ini Dampak Mengerikan Bagi AS Jika Gagal Bayar

Muhammad Iqbal 23 Sep 2021, 10:22
Ilustrasi/net
Ilustrasi/net

Moody's mencatat jika saat ini pasar keuangan tidak panik dengan plafon utang tersebut. Mereka meyakini jika Kongres akan mengambil langkah untuk menyelesaikan masalah ini.

Bahkan pasar menilai jika dampak di Wall Street akan lebih kecil dibanding kondisi 2011 dan 2013. "Ini ironis, investor sangat optimis, pemangku kebijakan juga tidak khawatir dan percaya diri. Tapi ini akan menjadi kesalahan yang membahayakan," kata dia.

Moody's juga menyebutkan jika Kongres gagal meningkatkan pagu utang dan Kementerian Keuangan terlambat membayar tagihan bahkan gagal bayar, maka pasar akan bereaksi buruk.

"Mungkin ada momen TARP," tambah dia. Hal ini mengacu pada runtuhnya pasar pada 2008. Saat itu Kongres awalnya gagal menyetujui bailout Wall Street namun keadaan cepat berbalik.

Skenario terberat menurut Moody's adalah jika Kongres masih tidak melakukan peningkatan plafon utang dan masih terjadi kebuntuan. Hal ini akan memaksa pemerintah AS menunda US$ 80 miliar untuk pembayaran 1 November. Mulai dari jaminan sosial, veteran dan militer yang masih aktif harus dilakukan pemangkasan anggaran besar-besaran.

Halaman: 12Lihat Semua