Menu

Sebut Nama Hewan di Ujung Bacaan Syahadat, Calon Mertua di Bima Tendang Pengantin Laki-Laki

Rizka 26 Sep 2021, 21:53
google
google

RIAU24.COM -  Sebuah video menampilkan calon mertua menendang pengantin pria saat proses ijab kabul beredar di media sosial.

Video calon mertua menendang pengantin laki-laki itu diunggah juga oleh akun Instagram @ndorobei.official, Sabtu (25/9).

Mulanya suasana acara terasa hening dan khidmat seperti seharusnya. Ayah pengantin perempuan juga tampak saling menggenggam tangan dengan pengantin laki-laki di hadapannya.

Memimpin prosesi ijab kabul, seorang pria berjas biru yang diduga penghulu mengarahkan mikrofon ke ayah mempelai perempuan.

Pria yang menjadi wali nikah itu kemudian melafalkan kalimat syahadat, tetapi di ujung bacaan ia menyebut nama hewan dalam bahasa Bima.

Lantas terdengar suara perempuan dari balik kamera, yang diduga anggota keluarga dari pihak mempelai laki-laki.

Perempuan itu mengucapkan kalimat dengan nada tinggi begitu ayah pengantin perempuan menyebut nama binatang dalam bahasa daerah.

 "Au wali si masalah na, hargai ja ku mada doho sebagai keluarga na ni, gak enak didengar masalah begini (apalagi si masalahnya ini. Hargai kami sebagai keluarganya. Tidak enak didengar masalah begini)," ucap perempuan dalam rekaman video tersebut.

Respons dari sejumlah tamu rupanya makin memicu amarah ayah pengantin perempuan tersebut. Tanpa ragu ia berdiri, lalu langsung menendang si calon menantu yang duduk di depannya.

Sementara itu, si pengantin laki-laki hanya terdiam melindungi diri dari serangan calon mertuanya yang ditahan beberapa pria supaya berhenti menendang.

Berdasarkan informasi yang disertakan pada unggahan video itu, insiden dalam akad nikah tersebut terjadi di Oimbo, Kecamatan Rasanae Timur, Kota Bima pada 14 Agustus 2021 lalu. Namun, rekaman kejadian baru beredar belakangan ini.

Setelah peristiwa itu, akad nikah pun gagal dan dilanjutkan via telepon. Kendati begitu, pihak keluargaka pengantin pria melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Rasanae Barat atas dugaan penganiayaan.

Diduga kejadian itu dipicu karena pengantin pria terlambat menghadiri akad nikah yang dijadwalkan pukul 10.00 WITA, namun pengantin pria tiba di lokasi pukul 16.00 WITA.

Di sisi lain, dikabarkan bahwa pasangan pengantin baru yang terlibat dalam kejadian itu sampai sekarang tidak tinggal di bawah satu atap.