RIAU24.COM - Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-un dikabarkan bersedia memulihkan hubungan dengan Korea Selatan (Korsel). Disebut pemulihan hubungan langsung antar-Korea yang terputus bakal dibicarakan bulan Oktober nanti.

Dilansir dari Okezone, hanya saja Kim Jong-un menuduh Amerika Serikat (AS) mengusulkan pembicaraan tanpa mengubah "kebijakan bermusuhan" terhadap Korut, media pemerintah KCNA melaporkan pada Kamis (30/9/2021).

Kim mengatakan ancaman militer AS dan kebijakan bermusuhan tetap tidak berubah di bawah pemerintahan baru Presiden Joe Biden. Hal itu disampaikan Kim Jong-un dalam pidatonya di Majelis Tertinggi Rakyat, parlemen yang selalu menyetujui kebijakan eksekutif.

Pemerintahan Biden menyebut sudah menghubungi Korea Selatan guna memecahkan kebuntuan atas pembicaraan yang bertujuan untuk melucuti program nuklir hingga misilnya dengan imbalan keringanan sanksi Amerika Serikat (AS).

Tetapi Kim Jong-un menyebut tawaran berhubungan kembali dan dialog hanyalah "kedok" untuk kebijakan bermusuhan yang berkelanjutan

Kim Jong-un mengatakan kesediaannya untuk menyambungkan kembali hubungan langsung antar-Korea mulai Oktober "sebagai bagian dari upaya mewujudkan harapan masyarakat akan hubungan yang lebih baik dan perdamaian abadi" antara kedua pihak yang bersaing itu, kata kantor berita resmi KCNA.