Inovasi Holistik PT RAPP, 15 Desa di Pelalawan Ikut Program Desa Bebas Api
RIAU24.COM - PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) yang merupakan bagian dari Grup APRIL kembali meluncurkan program Desa Bebas Api atau Fire Free Village Program (FFVP) di Kabupaten Pelalawan.
Program ini merupakan inovasi holistik grup APRIL sebagai upaya mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan (karhutla) sekaligus edukasi dan pemberdayaan masyarakat di masa pandemi COVID-19 ini.
Tahun 2021 ini, sebanyak 17 desa dari Kabupaten Pelalawan dan Siak turut andil dan berkomitmen untuk menjaga wilayahnya dari karhutla.
Bupati Pelalawan, H Zukri Misran mengapresiasi Program Desa Bebas Api RAPP sebagai sebuah upaya pencegahan dini karhutla. Menurutnya adanya program ini RAPP telah membantu pemerintah dalam penanggulangan karhutla dan mewujudkan Pelalawan Bebas Api.
“Perlu kita ketahui mayoritas desa yang ikut program desa bebas api ini berada di kawasan gambut yang cukup luas dan rawan terjadi karhutla. Jadi saya mengapresiasi langkah yang diambil oleh RAPP yang mengajak desa-desa untuk mencegah karhutla,” ujar Zukri dalam acara hibrid penandatanganan kerjasama Program Desa Bebas Api antara PT RAPP dengan 15 Desa, Kamis (29/7/2021) di Kantor Bupati Pelalawan, Pangkalan Kerinci.
Zukri mengharapkan desa-desa peraih penghargaan dapat memanfaatkan bonusnya dengan baik dan disisihkan untuk peralatan pemadam serta pemberdayaan Masyarakat Peduli Api (MPA) sebagai ujung tombak desa di lapangan.
zxc1
Kapolres Pelalawan AKBP Indra Wijatmoko SIK diwakili Kabag Ops Polres Pelalawan, Kompol Daud Sianturi mengatakan program Desa Bebas Api menjadi motivasi untuk desa-desa yang ada di Kabupaten Pelalawan.
“Tujuannya baik sekali agar desa-desa yang ada terpacu untuk menjaga wilayahnya dari kebakaran. Kami mengapresiasi gagasan RAPP ini agar wilayah kita terbebas dari karhutla dan kabut asap, sehingga Pemerintah, TNI dan Polri juga terbantu,” ujarnya.
Tahun 2021 ini, sebanyak 15 desa di Kabupaten Pelalawan terlibat dalam Program Desa Bebas Api, yaitu Desa Lalang Kabung, Pangkalan Kerinci Timur dan Rantau baru. Untuk Program Desa Tangguh Api atau Fire Resilience Community (FRC), yaitu Desa Ransang, Sungai Ara, Sering, Pelalawan, Langgam, Penarikan, Pangkalan Gondai, Teluk Meranti, Teluk Binjai, Petodaan, Kuala Panduk dan Pangkalan Terap.
Direktur PT RAPP, Mulia Nauli menjelaskan sejak diluncurkan Program Desa Bebas Api atau Fire Free Village Program/ FFVP berhasil menurunkan tingkat karhutla dari 4.279 hektar pada tahun 2013 menjadi 22 hektar pada tahun 2020 di desa-desa peserta program Desa Bebas Api. Capaian ini, kata Mulia, berkat kerjasama dan peran serta seluruh pemangku kepentingan yang terlibat.
“Hingga hari ini RAPP telah bermitra dengan 39 desa di 5 Kabupaten di Provinsi Riau, mencakup total wilayah sekitar 803.684 hektar. Untuk kabupaten Pelalawan sebanyak 18 Desa sudah mengikuti program Desa Bebas Api,” jelas Mulia.
Program Desa Bebas Api, lanjut Mulia, memiliki lima elemen sebagai strategi untuk mewujudkan “zero fire” antara lain penghargaan kepada desa yang tidak terjadi kebakaran selama 3 bulan, keterlibatan Crew Leader untuk mendukung pencegahan kebakaran, memberikan bantuan pembukaan lahan melalui peralatan pertanian, meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahaya pembukaan lahan dengan cara membakar, serta pemantauan kualitas udara melalui perangkat PM10 di tujuh lokasi.
“Pengalaman kami (grup APRIL) selama ini menunjukkan bahwa kolaborasi yang kuat dengan masyarakat diiringi dengan kemampuan deteksi dini dan kekuatan pemadaman menjadi kunci dalam mencegah karhutla di musim kemarau. Apresiasi kami terhadap Pemerintah Pusat, Provinsi dan Kabupaten, TNI, Polri, BNPB, BPBD, Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Manggala Agni, Kecamatan, Desa, para Crew Leader serta seluruh pihak yang turut menyukseskan program ini,” ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, juga dilakukan penyerahan penghargaan kepada enam desa yang berhasil menjaga wilayahnya dari karhutla tahun 2020 lalu. Desa-desa penerima penghargaan itu antara lain Desa Lalang Kabung, Desa Sungai Ara, Desa Rantau Baru, sebesar 100 juta rupiah. Kemudian Kelurahan Kerinci Timur, Pangkalan Terap dan Ransang sebesar 50 juta rupiah. Selain itu, juga dilakukan penyerahan 10 ribu komik Alam dan Bunga, sebuah media sosialisasi cegah karhutla bagi para pelajar dari PT RAPP kepada Pustaka Bergerak Indonesia (PBI) Pelalawan.
Sarana Edukasi Masyarakat
Manajer Pencegahan dan Konservasi Kebakaran RAPP, Dani Sumitran mengatakan FFVP menjadi sarana edukasi sekaligus bantuan pertanian yang berkelanjutan guna menekan potensi karhutla. Grup APRIL juga telah mengumumkan periode rawan kebakaran di seluruh wilayah konsesi dan mitra pemasok di Provinsi Riau, terhitung 1 Juli hingga 30 September 2021. Hal ini seiring dengan data dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) yang memprediksi puncak kemarau terjadi di bulan Agustus.
“Meski pandemi, Grup APRIL selalu siap siaga dalam mencegah dan menangani karhutla dengan tetap menerapkan protokol kesehatan seperti anjuran pemerintah,” ujar Dani.
zxc2
Dani menjelaskan selama periode rawan kebakaran, grup APRIL terus meningkatkan patroli darat dan udara oleh tim pemadam kebakaran. Lebih dari 9 juta dollar AS diinvestasikan untuk sumber daya yang diperlukan dalam penanggulangan kebakaran, termasuk satu unit helikopter, airboat, 39 menara pengintai dan kamera pemantau, 521 pompa air serta pelatihan pemadam kebakaran untuk personil dan para relawan pemadam kebakaran.
“Untuk personil Tim Reaksi Cepat atau Fire Emergency Responsible Team (FERT) yang terlatih sebanyak 2.275 firefighter dengan tim inti 1.156 orang, ditambah tim cadangan sebanyak 640 orang dan anggota Masyarakat Peduli Api (MPA) sebanyak 480 orang. APRIL juga memiliki Hotline Pemadam Kebakaran yang beroperasi 24 jam sehari (+628117072121) untuk memungkinkan orang melaporkan kebakaran di dalam atau di sekitar wilayah konsesi,” pungkasnya.