Tubuh Tak Bergerak dan Sulit Bersuara saat Tidur Bukan karena Makhluk Gaib! Ini Jawaban Ilmiahnya
RIAU24.COM - Salah satu cerita yang hingga hari ini masih dipercaya sebagian masyarakat Indonesia adalah rasa tindihan saat tidur.
Banyak yang percaya, tindihan adalah gangguan tidur karena ulah mahluk halus yang menindih tubuh kita.
Hampir setiap orang pernah mengalami tindihan, setidaknya sekali atau dua kali dalam hidupnya. Tindihan saat tidur ini bisa terjadi pada laki-laki atau perempuan.
Mereka yang umumnya pertama kali mengalami gangguan tidur atau tindihan adalah usia 14-17 tahun.
Tindihan saat tidur bisa berlangsung dalam hitungan detik hingga menit. Menariknya, saat tindihan terjadi, seseorang sering mengalami halusinasi seperti melihat sosok atau bayangan hitam di sekitar tempat tidur, sehingga masyarakat sering mengaitkan penyebab tindihan oleh gangguan setan.
Tak heran, tindihan menurut dunia medis akan diabaikan dan tidak mengaitkan fenomena tindihan dengan hal mistis.
Menurut The American Sleep Disorder Associatio (1990), sleep paralysis atau tindihan merupakan keadaan transisi yang terjadi ketika seseorang mengalami kelumpuan sementara untuk bereaksi, bergerak atau berbicara ketika tertidur (hypnagogic) atau saat bangun dari tidur (hypnopompic).
Sleep paralysis ditandai dengan ketidakmampuan orang tersebut untuk menggerakkan otot saat tidur.
Kondisi ini sering dianggap sebagai fenomena mistis. Padahal sleep paralysis sebenarnya terjadi karena mekanisme otak dan tubuh sedang tumpang tindih dan tidak berjalan selaras saat kamu tertidur, sehingga nisa menyebabkan kamu terbangun di tengah-tengah siklus REM.
Siklus REM adalah fase tidur paling dalam, saat semua otot sedang berada dalam keadaan rileks.