Mantan Wartawan Ini Berhasil Jadi Orang Terkaya di China, Geser Posisi Jack Ma
Menurut laporan media China, SCMP, selama Revolusi Kebudayaan Tiongkok 1966-1976, Zhong Shanshan dikeluarkan dari sekolah menengah pertama. Sejak saat itu, ia membantu menghidupi keluarganya dan bekerja sebagai tukang batu dan tukang kayu selama 10 tahun.
''Selama Revolusi Kebudayaan 1966-1976, orang tua Zhong dipandang sebagai intelektual, yang berarti bahwa pendidikannya dipotong pendek,'' tulis SCMP seperti dikutip detikEdu, Senin (8/11/2021).
Sumber lain menyebutkan, Zhong Shanshan dikeluarkan dari sekolah dasar pada saat Revolusi Kebudayaan yang kacau.
Tak cukup sampai di situ, pria usia 66 tahun ini juga harus merasakan kepahitan lagi dalam perjalanan pendidikannya saat akan memasuki perguruan tinggi. Zhong Shanshan dikabarkan gagal dua kali dalam tes masuk universitas.
Berkat saran dari orangtuanya, ia berhasil diterima di perguruan tinggi pada tahun 1977. Zhong mendaftar di universitas yang saat ini bernama Zhejiang Radio and TV University.
Setelah lulus, ia bekerja sebagai wartawan untuk Harian Zhejiang. Pada tahun 1988, deklarasi Zona Ekonomi Khusus Hainan membuat Zhong memutuskan untuk berhenti dari pekerjaannya dan pindah ke provinsi Pulau. Di sana ia pertama kali mendirikan surat kabar Pacific Post. Setelah usahanya gagal, ia memulai bisnis jamur.