Lintas Komunitas di Pekanbaru Lakukan Gotong Royong Lorong Hijau Tabulapot di Bulan Menanam Nasional
RIAU24.COM - Lintas komunitas di Kota Pekanbaru, Provinsi Riau menggelar aksi gotong royong Lorong Hijau Tabulapot (Tanaman Buah Dalam Pot). Kegiatan ini bersempena dengan Bulan Menanam Nasional, Minggu (5/12/2021).
Kegiatan penghijauan dilakukan pada kawasan padat penduduk di Pekanbaru. Acara perdana bertempat di Perumahan Cipta Karya Mandiri RW 23, Jalan Cipta Karya, Sialang Munggu, Kecamatan Tuah Madani.
Kegaiatn diawali dengan senam sehat dan gotong royong masyarakat menanam tabulapot dengan perwakilan komunitas dan lembaga diantaranya PWI Riau, Jikalahari, Walhi Riau, ParadigmaRI, KNPI Riau, Komunitas Rimbawan Hijrah, Brimapala Sungkai Faperta UR, Phylomina FPK UR, BEM Unilak, Generasi Penggerak, Joom Melala, Mapala Suluh FKIP UR, Mafakumpala UIR, Mapala Humendala UR, JAPNAS Riau, UCLG ASPAC, PFI Pekanbaru, Duta Lingkungan Pekanbaru, dan Mapedallima Hang Tuah.
Walikota Pekanbaru Firdaus mengapresiasi inisiasi dan kerja kolaborasi lintas komunitas dalam gotong royong program Lorong Hijau Tabulapot ini. "Kami berterimakasih atas perhatian Ibu Menteri LHK Siti Nurbaya dan kegiatan ini sejalan dengan program kerja Pemko Pekanbaru di bidang lingkungan hidup. Kegiatan ini tentu sangat bermanfaat, dan kami siap mendukung dalam upaya aksi mitigasi dan adaptasi perubahan iklim," ujar Walikota Firdaus.
Pada kesempatan itu Ketua RW 23 Kelurahan Sialang Munggu, Kecamatan Tuah Madani, Azwar mengucapkan terimakasih dengan program Tabulapot bantuan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) yang menjadikan wilayahnya sebagai lokasi perdana Lorong Hijau Tabulapot.
"Ide sekaligus dukungan Ibu Menteri Siti ini Alhamdulillah disambut antusias warga. InsyaAllah perumahan kami ke depan akan asri dan menjadi sentra tanaman buah di tengah wilayah padat penduduk. Ada banyak jenis tanaman buah yang ditanam seperti mangga, jambu, kelengkeng, durian, manggis, dan lainnya," ujar Azwar.
Selain di Kecamatan Tuah Madani, gotong royong Tabulapot dalam waktu bersamaan juga digelar di Perumahan Gapura Bukit Barisan, RT 003 RW 011 Kelurahan Pematang Kapau, Kecamatan Kulim. Warga terlihat antusias gotong royong untuk menghijaukan lingkungan perumahan mereka.
Tenaga Ahli Menteri LHK, Afni Zulkifli menjelaskan lorong hijau tambulapot menjadi kegiatan penghijauan bagi masyarakat di kawasan padat penduduk. Tidak memiliki lahan yang luas bukan berarti tidak bisa menanam pohon dan berkontribusi pada lingkungan.
"Kegiatan ini insyaAllah akan terus berkelanjutan untuk wilayah padat penduduk lainnya, agar lingkungan masyarakat perkotaan tetap sehat dan asri. Kami sangat berterimakasih atas kerja kolaborasi banyak komunitas di tingkat tapak menjaga lingkungan. Menanam itu mudah, yang sulit adalah merawat dan menjaga," pesannya.
Ribuan bibit unggul dan produktif akan terus disebar dengan pelibatan masyarakat dan komunitas di Kota Pekanbaru. Bahkan nantinya juga dilakukan di Kabupaten/Kota lainnya. Selain menghijaukan kawasan padat penduduk di perkotaan, KLHK melalui BPDASHL Indragiri Rokan juga telah melaksanakan kegiatan Rehabilitas Hutan dan Lahan (RHL) di berbagai wilayah Provinsi Riau.
Sejak tahun 2019 bibit tertanam mencapai 7.831.950 batang yang tersebar di berbagai daerah. Kegiatan RHL ini melibatkan 1.003.017 Hari Orang Kerja (HOK) dengan tenaga kerja mencapai 2.006 orang. Sejak 2019 KLHK juga telah melaksanakan program Kebun Bibit Rakyat (KBR) sebanyak 50 unit dengan luasan sekitar 1.250 HA. Kegiatan KBR melibatkan masyarakat sekitar 760 orang.
Untuk mendukung semangat menanam di masyarakat, KLHK juga menyediakan bibit pohon gratis, per KTP bisa dapat 25 bibit pohon yang tersedia di lokasi persemaian permanen di tiap provinsi.
"Kalau di Riau lokasi persemaian permanen ada di Pekanbaru, tepatnya di SMK Kehutanan dan di Desa Kepau Jaya, Lubuk Sakat, Kampar. 1 KTP bisa dapat 25 bibit pohon gratis," sebut Kepala BPDASHL Indragiri Rokan Irpana Nur.
Ditambahkan bahwa KLHK dan BRGM bersama komunitas masyarakat juga melaksanaan Padat Karya Percepatan Rehabilitasi Mangrove (PKPRM). Adapun luasan penanaman PKPRM 2021 di Riau seluas 6.320 hektare.
Program ini memberikan multi manfaat, selain bagian dari upaya penyelamatan abrasi di kawasan pesisir, juga memberi manfaat ekonomi. Karena setiap pembayaran diberikan langsung ke rekening masing-masing anggota yang bekerja.
'"Adapun jumlah Hari Orang Kerja (HOK) mencapai 271.969. Ada 168 kelompok masyarakat yang terlibat, dan jumlah tenaga kerja yang terserap berdasarkan total jumlah anggota kelompok penerima padat karya mencapai 5.362 orang,'' ungkap Irpana.
Dengan target luasan yang diberikan, bibit tertanam melalui PKPRM mangrove pada kawasan pesisir se Riau mencapai 19.830.600 batang bibit. Ini menjadi jumlah terbanyak yang pernah dikerjakan bersama-sama dengan pelibatan aktif masyarakat. (Rls)