Kisah Seorang Dokter Hewan yang Bertaruh Nyawa Untuk Menyelamatkan Hewan Pasca Letusan Gunung Semeru yang Mematikan
Letusan itu juga menghancurkan rumah Suganda. Ubin runtuh di bawah berat dan panas abu vulkanik, dan atap rumahnya telah diganti dengan lubang raksasa. “Rumah saya sudah tidak layak huni lagi. Itu membuat saya trauma,” ujarnya.
Suganda, istri dan putrinya yang berusia lima tahun sekarang berlindung di desa terdekat dengan penduduk lain dari distrik itu sementara mereka menunggu untuk dievakuasi secara permanen dan dipindahkan ke tempat lain. Ada 11 ekor kambing yang juga tinggal bersama penduduk desa yang terlantar, yang sia-sia berusaha menyelamatkan ternak mereka saat erupsi dimulai.
Beberapa penduduk desa yang berlindung bersamanya telah menjual ternak apa pun yang dapat mereka selamatkan karena mereka tidak dapat lagi merawatnya. Suganda dan Widodo mengatakan bahwa ada semacam kegilaan membeli karena penduduk desa di daerah tetangga tidak terpengaruh oleh letusan dan pedagang ternak telah membeli hewan berlebih.
Menurut dokter hewan Widodo, tantangan terbesar saat ini adalah menemukan cukup tanaman hijau segar untuk hewan yang selamat dari bencana.
“Semuanya sekarang tertutup abu,” katanya. “Jika hewan memakannya, mereka akan terkena infeksi pernapasan dan mulai batuk.”