Rencana Pemerintah Indonesia Renovasi Bandara Senilai USD 6 Miliar Untuk Menyaingi Singapura, Tuai Kecaman
Konsorsium Bandara GMR, yang terdiri dari Grup GMR milik India dan grup Aeroports de Paris Prancis, telah menjanjikan investasi awal sebesar Rp 56 triliun investasi ($ 3,9 miliar) sebagai bagian dari kontrak 25 tahun untuk mengembangkan bandara, dengan sisanya datang dari pihak Indonesia.
Pengumuman kesepakatan yang tiba-tiba, bagaimanapun, telah memicu kontroversi dalam industri pariwisata di Sumatera Utara, dengan beberapa pemangku kepentingan bertanya mengapa mereka tidak diajak berkonsultasi dan menyatakan keprihatinan bahwa bandara telah “dijual ke India”.
“Saya pikir tidak apa-apa untuk menyerahkannya kepada manajemen asing tetapi perlu jelas apa yang terjadi,” Mercy Panggabean, manajer umum perusahaan tur PT Wesly Tour & Travel yang berbasis di Medan, mengatakan kepada Al Jazeera.