Kisah Liga 3 yang Gila
Pelanggaran itu berlanjut ke pertikaian. Penonton di tribune kemudian menyoraki Saktiawan. Emosi sang pemain terpancing. Ia naik ke tribune dan menendang penonton itu. Insiden itu terjadi terjadi dalam laga lanjutan Liga 3 pada 2 Desember.
November lalu, laga perdana Grup G zona Jawa Tengah antara PPSM Sakti Magelang dan Persak Kebumen di Stadion Moch Soebroto, Magelang diwarnai aksi kekerasan. Seorang pemain PPSM Sakti Magelang, Santino Berti diinjak lehernya oleh Tri Hartanto, pemain Persak Kebumen.
Yang ajaib, wasit hanya memberikan kartu kuning kepada Tri Hartanto. Akibat kejadian itu Santino Berti harus dilarikan dengan ambulans ke rumah sakit.
Di bulan yang sama, kekerasan menyasar wasit. Insiden itu terjadi dalam laga antara Pespa Pasangkayu melawan Persema Mamasa yang digelar di Stadion Gelora Djiwa, Pasangkayu. Dua pemain Pespa Pasangkayu terlibat pemukulan terhadap algojo lapangan.
Insiden lain yang melibatkan wasit terjadi dalam laga antara PSTK Tanjungpinang melawan Biram Dewa Tanjungpinang. Kericuhan pecah karena wasit tak mengesahkan tendangan bebas Biram Dewa Tanjungpinang yang masuk ke gawang PSTK Tanjung Pinang.
Tim Biram Dewa Tanjung Pinang memprotes hakim garis, Wanda Satria. Keputusan pun diubah menjadi gol. Namun keputusan itu malah memancing pemain PTSK Tanjung Pinang menyerbu wasit. Sang wasit dipukul.